Anak juga akan lebih merasa senang jika ibadah puasa dihubungkan dengan kebersamaan keluarga.
Penelitian oleh Elviana dan Hadi (2017) menunjukkan bahwa keterlibatan anak dalam aktivitas keluarga yang berkaitan dengan agama dapat meningkatkan kedekatan emosional mereka dengan ibadah tersebut.
5. Ajarkan Nilai Keikhlasan dan Pahala Puasa
Orangtua perlu mengajarkan anak tentang makna dan tujuan puasa yang lebih dalam, yaitu bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga meningkatkan ibadah kepada Allah.
Jelaskan bahwa puasa mendatangkan pahala yang besar dan membuat hati menjadi lebih bersih.
Anak-anak yang diberi pemahaman mengenai nilai-nilai agama sejak dini cenderung lebih memahami pentingnya ibadah dan dapat lebih ikhlas dalam melaksanakannya.
Hal ini berhubungan dengan perkembangan moral anak yang semakin matang.
Salman dan Ayu (2019) menemukan bahwa penanaman nilai moral sejak usia dini sangat berpengaruh terhadap motivasi spiritual anak dalam melaksanakan ibadah.
6. Jaga Kesehatan Anak selama Berpuasa
Peran Orangtua: Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik anak selama berpuasa.
Pastikan anak cukup tidur, makan makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka, serta menjaga hidrasi dengan baik agar mereka tetap sehat dan kuat menjalani puasa.
Anak yang merasa sehat dan bugar selama puasa lebih mudah menjalani ibadah dengan semangat.
Sebaliknya, anak yang merasa lemas atau sakit cenderung merasa terbebani dan kehilangan motivasi.
Menurut Rahman dan Dewi (2021), asupan gizi yang tepat dan menjaga kesehatan fisik anak selama berpuasa sangat berpengaruh pada kenyamanan dan keberhasilan mereka dalam menjalani ibadah puasa.