Anak-anak memiliki daya tahan tubuh dan kemampuan mental yang berbeda-beda.
Dengan memulai secara bertahap, mereka tidak merasa terbebani dan bisa merasakan kesenangan dalam melaksanakan ibadah puasa.
Bakar dan Abu Talib (2022) dalam penelitiannya menemukan bahwa pendekatan bertahap dalam mengenalkan puasa pada anak-anak dapat meningkatkan motivasi mereka untuk terus berpuasa tanpa merasa tertekan.
3. Berikan Penghargaan dan Dukungan Positif
Memberikan pujian atau penghargaan kepada anak yang berhasil melaksanakan puasa adalah hal yang penting.
Orangtua bisa memberikan kata-kata positif, seperti “Kamu hebat sudah bisa puasa sampai dzuhur!” atau memberi hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi.
Penghargaan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan psikologis anak.
Penguatan positif ini akan mendorong anak untuk lebih termotivasi dalam menjalani puasa dan memahami bahwa ibadah ini adalah sesuatu yang menyenangkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Lina &dan Sari (2018) menunjukkan bahwa penguatan positif yang diterima anak, baik dalam bentuk pujian atau hadiah, dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dan motivasi dalam menjalani ibadah.
4. Libatkan Anak dalam Kegiatan Ramadhan
Baca Juga: Ada Flek Cokelat Setelah Haid, Apakah Puasa Tetap Sah? Ini Kata Buya Yahya
Agar anak merasa lebih terlibat dengan Ramadhan, orangtua dapat mengajak mereka untuk melakukan berbagai kegiatan seperti menyiapkan sahur, berbuka puasa bersama, atau mendekorasi rumah dengan tema Ramadhan.
Anak-anak akan merasa lebih semangat saat melihat betapa pentingnya bulan Ramadhan bagi keluarga.
Kegiatan seperti ini akan membuat anak merasa dihargai dan diberi tanggung jawab, yang meningkatkan rasa keterlibatan mereka dalam ibadah.