POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menanggapi banjir di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Seperti diketahui bahwa sejumlah wilayah di Indonesia kerap diguyur hujan deras, termasuk wilayah Kabupaten Bogor.
Bahkan hujan deras di beberapa titik wilayah Indonesia terjadi hampir setiap hari.
Baru-baru ini dilaporkan beberapa wilayah termasuk Kabupaten Bogor terendam banjir.
Baca Juga: Gugatan Pegi Setiawan di Kasus Vina Cirebon Dikabulkan PN Bandung, Dedi Mulyadi Angkat Bicara
Aktivitas warga setempat pun terkendala, terlebih sekarang ini sudah memasuki bulan Ramadhan.
Selanjutnya, politisi yang kini sudah resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Jawa Barat tersebut memahami bahwa penelitian terkait kasus banjir tersebut belum dilakukan.
Namun ia menduga ada penyebab banjir tersebut bisa terjadi, yakni berubahnya kawasan Puncak.
KDM sapaan akrab Kang Dedi Mulyadi, menilai bahwa kawasan Puncak di mana terdapat kebun teh dan kawasan asri kini sudah bertebaran vila dan tempat rekreasi.
"Kita memahami kalau penelitiannya belum dilakukan, tetapi dari sisi aspek naluri yang saya miliki ini salah satu faktor penyebabnya adalah berubahnya kawasan Puncak.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Komentari Macet Horor di Puncak Bogor
Dari kawasan kebun teh dan kawasan hutan menjadi kawasan tempat rekreasi dan bangunan-bangunan vila yang bertebaran sangat luar biasa," katanya melalui unggahan video Instagram @dedimulyadi71 pada Senin, 3 Maret 2025.
Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi pun menyampaikan temuannya soal salah satu objek di Puncak.
Yakni adanya salah satu objek wisata yang dikelola oleh BUMD Jaswita.
Ia menilai bahwa hal dmeikian akan berpengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air hingga potensi banjir.
"Tentunya pasti ini memiliki pengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air yang cukup deras bagi masyarakat," ungkapnya.
Langkah yang akan ia ambil adalah evaluasi terhadap area wisata yang dikelola BUMD tersebut.
"Untuk itu kami tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi keberadaan area wisata tersebut yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup untuk bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi membenahi wilayah tersebut.
Tujua Dedi Mulyadi melakukan langkah tersebut yakni agar kawasan tersebut tetap asri dan tidak memengaruhi aliran air hingga menyebabkan banjir yang bisa mengancam warga setempat.