Dari kawasan kebun teh dan kawasan hutan menjadi kawasan tempat rekreasi dan bangunan-bangunan vila yang bertebaran sangat luar biasa," katanya melalui unggahan video Instagram @dedimulyadi71 pada Senin, 3 Maret 2025.
Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi pun menyampaikan temuannya soal salah satu objek di Puncak.
Yakni adanya salah satu objek wisata yang dikelola oleh BUMD Jaswita.
Ia menilai bahwa hal dmeikian akan berpengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air hingga potensi banjir.
"Tentunya pasti ini memiliki pengaruh terhadap kualitas curah hujan yang berdampak pada aliran air yang cukup deras bagi masyarakat," ungkapnya.
Langkah yang akan ia ambil adalah evaluasi terhadap area wisata yang dikelola BUMD tersebut.
"Untuk itu kami tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi keberadaan area wisata tersebut yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup untuk bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi membenahi wilayah tersebut.
Tujua Dedi Mulyadi melakukan langkah tersebut yakni agar kawasan tersebut tetap asri dan tidak memengaruhi aliran air hingga menyebabkan banjir yang bisa mengancam warga setempat.