JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ribuan jiwa warga Pondok Labu mengungsi akibat rumahnya terendam banjir dari luapan Kali Krukut dan Kali Grogol.
Salah satu korban banjir yang mengungsi ke tempat pengungsian di RPTRA Bango, Pondok Labu, Ester Suwarti, 57 tahun, mengatakan tidak sempat menyelamatkan barang berharga saat air mulai masuk ke dalam rumah.
"Air naik masuk ke dalam rumah tengah malam pukul 00.00 WIB. Luapan Kali Krukut merendam rumah sampai kedalaman 1,5 meter," ujar Ester kepada Poskota di tempat pengungsian RPTRA Bango RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa malam, 4 Maret 2025.
Baca Juga: Rano Karno Libatkan BMKG Tangani Banjir Jakarta
Menurut Ester, banjir kali ini bisa dibilang menjadi banjir terbesar kedua setelah banjir yang melanda tempat tinggalnya pada 2020 silam.
"Meski banjir tapi cepet surut. Jadi air kiriman jika dari Bogor sudah normal maka debit Kali Krukut akan normal lagi," ujarnya.
"Kalau malam kadang dingin. Ini bawa selimut sendiri untuk hangatkan diri. Bantuan tidak ada selimut tapi untuk tempat tidur, tiker dan makanan siap saji sudah dapat," tambahnya.
Lurah Pondok Labu, Jakarta Selatan, Nachnoer Vernier Atom Arss mengatakan sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK) dengan total sekitar 1.000 jiwa terdampak banjir dari luapan Kali Grogol dan Krukut.
Baca Juga: Terdampak Banjir, Warga Bidara Cina Ini Sahur di Atas Air
"Warga yang terdampak di Kali Grogol ada 3 RW, dan Kali Krukut ada 1 RW tapi paling banyak RT ada 13. Yang terdampak banjir Kali Krukut, RT 12, RT 1, RT 10, RT 9 di RW 3," ujar Nachnoer di RPTRA Bango, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Selasa malam, 4 Maret 2025.
Air Kiriman Bendungan Katulampa
Menurut Nachnoer, air luapan tersebut merupakan kiriman dari luapan Bendungan Katulampa Bogor. Air mulai menerjang permukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB.