Ini sejalan dengan prinsip-prinsip psikologi yang mengajarkan pentingnya pengendalian diri dan refleksi diri dalam menjaga kesehatan mental.
Perspektif Penelitian Ilmiah
- Studi tentang Pengurangan Stres dan Kecemasan
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychology menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol dalam tubuh.
Puasa, dengan menenangkan fisik dan mental, memberikan waktu bagi tubuh untuk meregulasi kembali sistem saraf, yang mengarah pada pengurangan stres dan kecemasan.
- Pengaruh Puasa terhadap Keseimbangan Emosional
Sebuah studi yang dilakukan oleh Department of Psychology, University of Toronto menunjukkan bahwa orang yang menjalani puasa cenderung menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih rendah dan lebih mampu untuk menghadapi tantangan emosional.
Mereka yang berpuasa secara teratur melaporkan perasaan lebih tenang dan lebih mampu menghadapi masalah sehari-hari dengan kepala dingin.
- Puasa dan Kualitas Tidur
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa puasa memiliki dampak positif pada kualitas tidur.
Meskipun berpuasa dapat mengubah pola makan, namun penelitian yang dipublikasikan di Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa puasa dapat memperbaiki ritme sirkadian tubuh, yang berkontribusi pada tidur yang lebih berkualitas dan perasaan segar saat bangun tidur.
- Pengaruh Puasa terhadap Kesehatan Otak
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School menunjukkan bahwa puasa dapat merangsang proses autophagy (proses pembersihan sel-sel tubuh dari toksin) yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga bagi kesehatan otak.