7 Tips Jalani Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes, Dokter Ingatkan Hal Ini Perlu Diwaspadai

Selasa 04 Mar 2025, 14:17 WIB
Ilustarsi. 7 tips jalani puasa Ramadhan bagi penderita diabetes. (Foto: Freepik/xb100)

Ilustarsi. 7 tips jalani puasa Ramadhan bagi penderita diabetes. (Foto: Freepik/xb100)

POSKOTA.CO.ID - Puasa Ramadhan mungkin menjadi salah satu tantangan bagi penderita diabetes.

Terlebih bagi mereka yang harus mengonsumsi obat tertentu setiap harinya.

Bahkan tak sedikit penderita diabetes yang khawatir dengan kondisi kesehtaanya jika menjalankan puasa.

Beberapa dokter telah memberikan tips agar penderita diabetes tetap aman saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, seperti berikut ini.

7 Tips Jalani Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes

1. Konsultasi dengan Dokter Sebelum Berpuasa

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! 5 Gejala Diabetes Ini Perlu Diwaspadai

Sebelum memulai puasa, sangat penting bagi penderita diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter.

Setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, dan dokter akan memberikan rekomendasi berdasarkan jenis diabetes yang diderita (baik tipe 1 maupun tipe 2) dan bagaimana kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Dr. Ahmad Hidayat, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menyatakan bahwa penderita diabetes yang ingin berpuasa harus memastikan bahwa kadar gula darah mereka stabil sebelum memulai puasa.

"Jika kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah, puasa bisa berisiko bagi kesehatan.

Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menyesuaikan pengobatan atau pola makan selama Ramadhan."

2. Mengatur Pola Makan dengan Cermat

Penderita diabetes harus menjaga pola makan mereka saat berpuasa.

Baca Juga: 4 Manfaat Kacang Mete bagi Kesehatan, Diklaim Bisa Kurangi Kolesterol hingga Atasi Diabetes

Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus seimbang dan bergizi agar kadar gula darah tetap terkontrol.

Menurut Dr. Hidayat, makanan yang tepat dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba.

"Penderita diabetes harus memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, roti gandum, dan sayuran. Makanan ini membantu tubuh melepaskan gula secara perlahan, sehingga menghindari fluktuasi kadar gula darah," katanya.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Diabetes Research (2020) menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu penderita diabetes untuk mengelola kadar gula darah lebih baik selama puasa.

Selain itu, konsumsi protein dan lemak sehat seperti kacang-kacangan, ikan, dan alpukat juga dianjurkan karena dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko penurunan gula darah yang drastis.

3. Jangan Lupa Minum Air yang Cukup

Dehidrasi dapat meningkatkan risiko komplikasi pada penderita diabetes.

Karena itu, penting untuk menjaga kecukupan cairan selama berbuka dan sahur.

Dr. Andini Putri, seorang ahli endokrinologi, mengingatkan bahwa air sangat penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

"Penderita diabetes lebih rentan terhadap dehidrasi, karena gangguan pada ginjal dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan cairan. Pastikan untuk minum cukup air antara waktu berbuka dan sahur agar tubuh tetap terhidrasi," katanya.

4. Perhatikan Penggunaan Obat dan Insulin

Baca Juga: Buah Ini Diungkapkan dr Zaidul Akbar Bisa Sembuhkan Kolesterol dan Diabetes

Penderita diabetes yang menggunakan obat atau insulin harus memastikan bahwa dosis obat disesuaikan dengan jadwal puasa.

Ini sangat penting untuk mencegah terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Dr. Hidayat menyarankan agar penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah berbicara dengan dokter mengenai penyesuaian dosis selama Ramadhan.

"Biasanya, dosis obat atau insulin harus disesuaikan, terutama jika penderita diabetes berpuasa seharian penuh. Penggunaan insulin tipe cepat atau pendek bisa disesuaikan pada waktu berbuka dan sahur untuk mencegah fluktuasi gula darah yang tajam," ungkapnya.

Penelitian dalam Diabetes Care Journal (2019) menunjukkan bahwa pengaturan dosis insulin yang tepat selama Ramadhan dapat mengurangi risiko hipoglikemia yang terjadi akibat puasa yang panjang.

5. Mengukur Kadar Gula Darah Secara Rutin

Memantau kadar gula darah secara rutin adalah langkah yang sangat penting bagi penderita diabetes, terutama selama bulan Ramadhan.

Ini akan membantu mengetahui apakah kadar gula darah tetap dalam rentang yang aman.

Menurut Dr. Putri, mengukur gula darah sebelum sahur, sebelum berbuka, dan setelah berbuka dapat membantu mencegah komplikasi serius.

"Jika kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), maka harus segera berbuka dengan makanan yang mengandung gula cepat seperti jus buah atau permen.

Sebaliknya, jika gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), penyesuaian obat atau insulin mungkin diperlukan," katanya.

6. Aktivitas Fisik yang Tepat

Berolahraga saat berpuasa bisa menjadi tantangan bagi penderita diabetes, tetapi olahraga ringan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Dr. Hidayat mengingatkan bahwa olahraga intensitas tinggi dapat menyebabkan penurunan gula darah yang berbahaya.

"Olahraga ringan seperti berjalan kaki setelah berbuka puasa atau sedikit peregangan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol gula darah.

Namun, aktivitas fisik sebaiknya dilakukan setelah makan besar agar tubuh memiliki cukup energi," kata Dr. Hiayat.

Penelitian dalam Diabetes Research and Clinical Practice (2021) menunjukkan bahwa olahraga ringan setelah berbuka dapat membantu meningkatkan pengelolaan gula darah bagi penderita diabetes.

7. Waspada terhadap Gejala Hipoglikemia atau Hiperglikemia

Penderita diabetes yang berpuasa harus waspada terhadap gejala hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Dr. Putri mengingatkan bahwa gejala hipoglikemia dapat mencakup pusing, berkeringat, atau rasa lemas, sementara hiperglikemia dapat menyebabkan sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, dan kelelahan.

"Jika merasakan gejala-gejala tersebut, segera berbuka puasa dan periksa kadar gula darah. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak membaik," katanya.

Itulah langkah yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes agar dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan aman.

Berita Terkait
News Update