POSKOTA.CO.ID - Kondisi debit air Sungai Ciliwung yang melintasi Bendung Katulampa, Kota Bogor, menunjukkan penurunan yang signifikan setelah sebelumnya berada pada tingkat yang cukup tinggi.
Pada saat ini, ketinggian air tercatat berada di angka 100 sentimeter, yang menandakan status Siaga 3.
Penurunan debit air Sungai Ciliwung ini menjadi kabar baik setelah hujan yang cukup lebat mengguyur wilayah tersebut sebelumnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, dalam keterangan resminya pada Senin malam, 3 Maret 2025, menyampaikan informasi terkini terkait kondisi di Bendung Katulampa.
"Saat ini, kami berada di Bendung Katulampa bersama Pak Haji Andi, dan kami ingin menginformasikan bahwa pada pukul 23.35 WIB, tinggi permukaan air sudah turun menjadi sekitar 100 sentimeter," ujar dia.
Meski ketinggian air sudah menunjukkan penurunan, Hidayatulloh tetap mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, untuk tetap waspada.
Warga diminta untuk mengantisipasi curah hujan yang dapat turun kembali dan berpotensi meningkatkan debit air.
"Mudah-mudahan ini terus melandai, tetap kami mengimbau kepada warga yang berdomisili di aliran sungai baik Ciliwung atau Cisadane siaga dan waspada antisipasi curah hujan turun kembali di Kota Bogor maupun hulu Kabupaten Bogor," tambahnya.
Sebagai informasi, berikut adalah rincian penurunan debit air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa yang tercatat pada Minggu, 2 Maret 2025.
- Pukul 21.33 WIB: Tinggi muka air (TMA) 220 cm, debit air 514.659 liter/detik, cuaca gerimis, status Siaga 1.
- Pukul 22.00 WIB: TMA 190 cm, debit air 406.961 liter/detik, cuaca gerimis, status Siaga 2.
- Pukul 22.33 WIB: TMA 150 cm, debit air 276.246 liter/detik, cuaca gerimis, status Siaga 3.
- Pukul 23.00 WIB: TMA 110 cm, debit air 161.986 liter/detik, cuaca gerimis, status Siaga 3.
- Pukul 23.31 WIB: TMA 100 cm, debit air 138.129 liter/detik, cuaca gerimis halus, status Siaga 3.
Meskipun debit air menunjukkan penurunan yang baik, status Siaga 3 tetap diberlakukan, karena cuaca yang masih berpotensi menyebabkan perubahan mendadak.