Berbeda dengan diet biasa yang membatasi jumlah kalori atau jenis makanan, Intermittent Fasting atau IF berfokus pada kapan seseorang makan.
Secara waktu pelaksanaan, IF dilakukan dengan berbagai pola, contohnya 16:8 (16 puasa, 8 jam makan). Seseorang yang menjalani IF boleh minum air, kopi tanpa gula, atau teh selama masa puasa.
Intermittent Fasting tidak memiliki nilai ibadah atau pahala secara spiritual. Aktivitas ini hanya berfokus pada manfaat fisik dan kesehatan.
Baca Juga: Apa Saja Hal yang Membatalkan Puasa Seseorang? Ini Kata Buya Yahya
Puasa dalam Islam
Puasa dalam Islam atau shaum merupakan aktivitas menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkannya dengan tujuan ibadah kepada Allah SWT.
Perintah berpuasa tertulis dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 183 dan memiliki dimensi spiritual, sosial, serta kesehatan.
Puasa dilakukan mulai dari terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (maghrib). Seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib berpuasa kecuali ada udzur seperti sakit, ganggua jiwa, atau musafir.
Selain menahan lapar, puasa dalam Islam juga mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan nilai-nilai lainnya.
Menurut dr Zaidul Akbar, Intermittent Fasting dan puasa tidaklah sama karena puasa memiliki banyak keberkahan.