POSKOTA.CO.ID – Salat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan.
Salat ini dilakukan pada malam hari setelah salat Isya dan sebelum salat Witir. Menjalankan salat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah menghidupkan malam Ramadan dan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang melaksanakan salat malam di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Baca Juga: Viral Imam Salat Tarawih Live Streaming TikTok, Netizen: Mungkin Niatnya Bagus untuk Berdakwah
Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Jumlah rakaat salat Tarawih menjadi topik yang sering diperbincangkan. Mayoritas ulama bersepakat bahwa jumlah rakaat yang dianjurkan adalah 20 rakaat, berdasarkan riwayat dari Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Pendapat ini juga didukung oleh mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi’i, Hanbali, dan sebagian ulama Maliki.
Namun, dalam mazhab Maliki juga terdapat pendapat bahwa jumlah rakaat bisa mencapai 36 rakaat, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Malik bin Anas.
Bahkan, ada pula riwayat yang menyebutkan bahwa pada masa Sayyidina Umar, salat Tarawih dikerjakan sebanyak 23 rakaat, terdiri dari 20 rakaat Tarawih dan 3 rakaat Witir.
Meski terdapat perbedaan pendapat, yang paling penting adalah istiqamah dalam menjalankan ibadah ini sesuai dengan kemampuan masing-masing, baik dilakukan berjamaah di masjid maupun sendirian di rumah.
Baca Juga: Shalat Tarawih Berapa Rakaat? Begini Pendapat Muhammadiyah
Tata Cara Pelaksanaan Salat Tarawih
Salat Tarawih memiliki tata cara yang hampir sama dengan salat sunnah lainnya, dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Salat Tarawih hanya dilakukan di bulan Ramadan dan dikerjakan setelah salat Isya sebelum Witir.