Artinya: "Saya berniat puasa besok untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Ala Imam Abu Hanifah
Selain metode Imam Syafi'i, Prof. Nasaruddin juga memperkenalkan niat puasa ala Imam Abu Hanifah. Menurut mazhab ini, umat Islam cukup membaca niat satu kali saja di awal Ramadhan untuk seluruh bulan. Ini bisa menjadi "backup" jika kita lupa membaca niat setiap malam.
"Menurut Imam Abu Hanifah, kita bisa berniat puasa sekali di awal saja. Jadi, jika lupa membaca niat setiap malam, ibadah puasa kita tetap sah," jelasnya.
Berikut bacaan niat puasa ala Imam Abu Hanifah:
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat puasa sebulan Ramadhan penuh tahun ini karena Allah Ta'ala."
Tips Aman Agar Puasa Tidak Sia-Sia
- Baca Niat Setiap Malam: Jika mengikuti mazhab Syafi'i, pastikan membaca niat puasa setiap malam setelah sholat Tarawih atau sebelum tidur.
- Backup dengan Niat Sekali di Awal Ramadhan: Untuk menghindari kelupaan, bacalah niat puasa ala Imam Abu Hanifah di awal Ramadhan.
- Ingatkan Keluarga: Prof. Nasaruddin menyarankan untuk saling mengingatkan keluarga, terutama anak-anak, agar tidak lupa membaca niat.
- Gunakan Pengingat: Manfaatkan alarm atau catatan pengingat di ponsel untuk membantu mengingatkan waktu membaca niat.
Mengapa Niat Sangat Penting?
Niat adalah bentuk kesadaran dan komitmen kita dalam menjalankan ibadah. Tanpa niat, puasa hanya akan menjadi aktivitas menahan lapar dan haus tanpa makna spiritual. Dengan niat, kita mengarahkan hati dan pikiran untuk beribadah semata-mata karena Allah Ta'ala.
Prof. Nasaruddin juga mengaku sering lupa membaca niat setiap malam. Oleh karena itu, beliau selalu mem-backup-nya dengan niat ala Imam Abu Hanifah. "Jadi saya berniat dua kali," ujarnya sambil tersenyum.
Dengan memahami pentingnya niat dan mengikuti tips di atas, semoga ibadah puasa Ramadhan tahun ini lebih berkah dan bermakna. Selamat menunaikan ibadah puasa!