Terutama ketika Persibo mencatat hasil kurang memuaskan di putaran kedua babak penyisihan Grup 3 Liga 2 musim 2024-25.
Pada di putaran pertama, Persibo Bojonegoro cukup ganas dan jadi tim yang ditakuti lawan-lawannya, terutama ketika main di kandang.
Fans makin bertanya-tanya dan berspekulasi ketika Regi Aditya mendadak memutuskan mundur dari posisi pelatih kepala.
Tak sedikit fans Persibo Bojonegoro yang mencurigai menurunnya prestasi Persibo ada kaitan dengan Pilkada Kabupaten Bojonegoro tahun 2024.
Baca Juga: PSSI Tingkatkan Kualitas Wasit, Gelar Training VAR dan AVAR untuk Liga 2 dan Liga 3
Saat masa kampanye, Persibo kerap dijadikan 'alat' untuk mendongkrak popularitas calon kepala daerah yang bertarung di Pilkada 2024.
Ketika salah satu paslon berhasil menang, perhatian kepada Persibo dinilai melemah dan orang-orang yang duduk di dalam manajemen dicap sudah tak memiliki komitmen kuat.
Jalan Berliku Persibo di Putaran Dua
Terlepas dari itu, Persibo faktanya mengalami penurunan performa dan hasil di putaran kedua babak penyisihan grup Liga 2 2024-25.
Persibo akhirnya gagal lolos ke babak 8 besar setelah kalah kontroversial 1-0 atas Deltras FC.
Gol Persibo di menit-menit akhir ke gawang Deltras FC memicu protes pemain The Lobster hingga terjadi keributan.
Komdis PSSI memutuskan gol Persibo tidak sah karena offside, tapi Komite Banding PSSI kemudian memutuskan status laga Deltras FC vs Persibo diserahkan ke PTLB.
PT LIB kemudian memutuskan menganulir gol Persibo dan sisa waktu pertandingan dilanjutkan di lokasi netral di Yogyakarta.