POSKOTA.CO.ID - Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kembali menghadapi tekanan yang cukup besar.
Pada sesi perdagangan pertama Jumat, 28 Februari 2025, harga saham perusahaan pelat merah terbesar ini turun 130 poin atau 3,58 persen menjadi Rp3.500 per lembar.
Penurunan ini terjadi seiring dengan melemahnya pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pagi hari.
Baca Juga: Mengapa Saham BBRI dan BMRI Anjlok Parah Meskipun Kinerjanya Masih Baik? Ini Jawabannya
Penurunan yang Terus Berlanjut
Penurunan harga saham BBRI bukanlah hal yang baru. Sejak Maret 2024, saham perusahaan ini telah mengalami penurunan hingga 37 persen dari level tertingginya.
Sebelumnya, pada perdagangan 27 Februari 2025, BBRI ditutup pada harga Rp3.630 per lembar.
Meskipun terus mengalami penurunan, BBRI tetap menjadi salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, yakni sebesar Rp522 triliun.
Data historis menunjukkan bahwa pelemahan saham BBRI juga terjadi pada akhir 2024.
Pada 30 Desember 2024, saham ini diperdagangkan di level Rp4.080 per lembar, turun 0,49 persen dari harga penutupan 27 Desember 2024 yang berada di Rp4.100 per lembar.
Baca Juga: Mengapa Saham BBRI dan BMRI Anjlok Parah Meskipun Kinerjanya Masih Baik? Ini Jawabannya
Penyebab Dibalik Penurunan
Beberapa faktor turut memengaruhi penurunan berkelanjutan saham BBRI. Salah satu penyebab utamanya adalah melambatnya pertumbuhan kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung bisnis BRI.