Pihak Pengcab menjelaskan, bonus dari Pemerintah Kabupaten Bekasi sebenarnya bukanlah kewajiban. Menurut Stefano, bonus hanyalah bentuk apresiasi terhadap atlet yang benar-benar berkontribusi untuk daerah. Alur pencairan bonus tersebut mengikuti Surat Keputusan (SK) Gubernur.
"Karena tidak membela Kabupaten Bekasi ya sudah pasti tidak boleh mendapatkan bonus. Sementara atlet ini tidak selaras lagi dengan pengcab Kabupaten Bekasi," ucap Stefano.
Sementara itu, atlet peraih perunggu, Dzakiyah Apypah Ghanie tidak diberikan bonus, karena kontraknya dengan Kabupaten Bekasi sudah berakhir setelah Porda 2022.
Baca Juga: Pasutri Diduga Bunuh Diri di Kontrakan Bekasi Sempat Cekcok, Begini Kesaksian Tetangga
Stefano mengungkapkan meski demikian Kabupaten Bekasi tetap memberikan dukungan hingga PON terakhir yang diikutinya.
"Untuk Apypah dia sudah habis kontrak setelah Porda 2022 dengan Kabupaten Bekasi," katanya.
Menghadapi polemik ini, Stefano berharap Adisty dan Apypah bisa memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.
"Saya harap mereka bisa memberikan klarifikasi yang jelas dan permintaan maaf kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi dan KONI. Jangan sampai seorang atlet menzalimi daerah yang telah membina mereka dari nol," tutupnya.
Kisruh atlet tidak mendapatkan pencairan bonus viral di media sosial seusai diunggah Adisty lewat akun TikTok @adisty049.
"Medali emasnya diakuin, bonus 100 jutanya tidak diberikan ke atlet, @konibekasikabupaten," kata Adisty lewat unggahan media sosial.