Minyak babi memiliki aroma dan rasa yang khas, gurih, dan sedikit manis. Beberapa orang mungkin mengira lezat, sementara yang lain mungkin tidak menyukainya.
Aroma dan rasa ini akan terasa pada makanan yang menggunakan minyak babi. Terutama jika digunakan dalam jumlah yang cukup banyak.
2. Tekstur
Pada suhu kamar, minyak babi berbentuk padat dan berwarna putih. Ketika dipanaskan, ia akan mencair dan menjadi bening.
Baca Juga: Sederet Kontroversi Mie Gacoan, Salah Satunya Disebut Mengandung Minyak Babi
Makanan yang digoreng dengan minyak babi cenderung memiliki tekstur yang lebih renyah dibandingkan dengan makanan yang digoreng dengan minyak nabati.
Minyak babi juga dapat memberikan tekstur yang lebih lembut pada beberapa jenis makanan, seperti kue atau roti.
Tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah suatu makanan olahan mengandung minyak babi. Produsen makanan tidak selalu mencantumkan informasi ini pada label produk. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Identifikasi Kemasan Produk
- Periksa Label Produk
Periksa daftar bahan pada label produk. Jika terdapat kata "lard" atau "lemak babi", maka produk tersebut mengandung minyak babi.
Baca Juga: Benarkah Mie Gacoan Kembali Disegel karena Mengandung Minyak Babi? Ternyata Ini Penjelasannya
- Memiliki Kode E
Beberapa bahan tambahan makanan memiliki kode E yang menunjukkan bahwa bahan tersebut berasal dari hewan, termasuk babi. Kode-kode ini antara lain E471, E472, E481, dan E482.
- Restoran dan Rumah Makan
Tanyakan kepada staf restoran atau rumah makan apakah makanan yang kamu pesan mengandung minyak babi.