Rumah Fotografer Presiden RI di Depok Dirampok, Kerugian Capai Ratusan Juta

Senin 24 Feb 2025, 23:09 WIB
Dua perampok rumah fotografer di Perumahan The Addres Blok C/33, RT 3 RW 12, Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, ditangkap. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Dua perampok rumah fotografer di Perumahan The Addres Blok C/33, RT 3 RW 12, Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, ditangkap. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Polisi menangkap dua perampok rumah seorang fotografer mantan Presiden RI di Perumahan The Addres Blok C/33, RT 3 RW 12, Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Kapolsek Cimanggis, Kompol Tatang Targana mengatakan, penangkapan pelaku bermula dari laporan korban berinisial APD, 64 tahun.

"Sudah beberapa kali pengakuan korban kalau rumahnya sering disatroni maling. Korban timbul kecurigan lalu mengecek kamera cctv bagian dalam rumah terlihat jelas wajah pelaku adalah mantan pekerja yang pernah bekerja di rumah korban sebagai penjaga rumah," Tatang kepada Poskota.co.id di ruang kerjanya, Senin, 24 Februari 2025.

Pelaku kemudian teridentifikasi berkat rekaman kamera CCTV. Satu pelaku berinisial S alias Baron, 43 tahun ditangkap di kawasan Kecamatan Tapos, Kamis, 20 Februari 2025. Sehari setelahnya, I alias Bagen, 43 tahun, dibekuk di daerah Cikeas, Kabupaten Bogor.

"Untuk pelaku Baron peran dalam kasus ini sebagai 'Kapten', pernah bekerja selama hampir 7 tahun menjaga penjaga rumah korban. Sedangkan pelaku I alias Bagen baru bekerja sebulan menggantikan Baron sebagai penjaga rumah," ungkapnya.

Korban Fotografer Presiden RI

Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, AKP Ade Ahmad Sudrajat mengatakan, pelaku mengetahui akses masuk rumah korban setelah bekerja di sana selama tujuh tahun. Korban sendiri merupakan tim fotografer Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Karena sudah mengetahui akses masuk ke rumah korban. Kedua pelaku bersekongkol masuk ke dalam rumah korban dari lantai 2 ruang ventilasi wc. Setelah berhasil masuk menyasar ruang tamu korban dengan mencongkel jendela menggunakan obeng min," ungkapnya.

Barang-barang berharga korban yang dicuri pelaku, di antaranya, kamera DSL Profesional beserta aksesoris tambahan senilai ratusan juta rupiah.

"Kamera beserta assesorisnya dijual pelaku secara cod seharga Rp31 juta. Keuntungan dibagi berdua," ungkapnya.

Hasil keuntungan yang diperoleh dari menjual kamera curian, lanjut Ade, digunakan Baron untuk kebutuhan anaknya di pondok pesantren. Sementara itu, sisa uang digunakan untuk foya-foya.

Berita Terkait
News Update