POSKOTA.CO.ID - Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar yang menyebut salah satu gerai Mie Gacoan mengandung minyak babi hingga disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Video yang beredar luas di aplikasi WhatsApp menampilkan gerai tampak ditutup dengan narasi penyegelan terjadi karena makanan Mie Gacoan diduga mengandung minyak babi.
"Operasi menjelang Romadhon MIE GACOAN DISEGEL karena mengandung minyak babi, bagi muslim yang sudah makan segera bertaubat karena tidak tahu," tulis keterangan video yang dikutip Poskota, pada Senin, 24 Februari 2025.
Pernyataan ini tentu saja mengejutkan banyak orang, terutama bagi pelanggan setia Mie Gacoan yang mayoritas beragama Islam.
Tak sedikit warganet mulai mempertanyakan kebenaran informasi tersebut dan mencari tahu apakah menu di restoran populer ini benar-benar mengandung minyak babi atau tidak.
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, klaim itu ternyata termasuk dalam kategori misinformasi.
Baca Juga: Benarkah Mie Gacoan Kembali Disegel karena Mengandung Minyak Babi? Ternyata Ini Penjelasannya
Fakta di Balik Video Penyegelan Mie Gacoan
Melalui investigasi dari akun TikTok @Tangsel.life, terungkap bahwa video penyegelan yang viral tersebut sebenarnya bukan kejadian baru.
Video tersebut berasal dari peristiwa yang terjadi pada Januari 2023 dan bukan menjelang Ramadhan tahun ini.
Lebih lanjut, penyegelan tersebut tidak terkait dengan kandungan bahan makanan yang digunakan oleh Mie Gacoan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, alasan utama penutupan gerai tersebut adalah karena masalah izin operasional yang belum lengkap, bukan adanya kandungan minyak babi dalam makanan Mie Gacoan.
Baca Juga: Viral! Geram Banyak Antrean Diserobot, Ratusan Driver Ojol Geruduk Gerai Resto Mie Gacoan Jogja
Tips Memilih Makanan Aman dan Halal
Bagi masyarakat yang khawatir dengan isu makanan tidak halal, berikut beberapa tips memilih makanan yang aman dan sesuai dengan standar kehalalan.
1. Cek Label Halal dari LPPOM MUI
Salah satu cara paling efektif untuk memastikan kehalalan makanan adalah dengan melihat sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Jika suatu produk atau restoran memiliki label halal dari MUI, maka bahan-bahan yang digunakan dan proses pembuatannya sudah dipastikan sesuai dengan standar kehalalan.
2. Periksa Informasi di Website atau Aplikasi Halal MUI
Masyarakat juga bisa mengecek status kehalalan suatu produk atau restoran melalui website resmi halal MUI atau aplikasi Halal MUI yang dapat diunduh di smartphone.
Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencari tahu apakah suatu restoran atau merek makanan sudah mendapatkan sertifikat halal atau belum.
3. Hindari Berita Hoaks dan Cek Kebenarannya
Banyak informasi hoaks terkait makanan yang sering beredar di media sosial, termasuk dugaan bahwa suatu restoran menggunakan bahan tidak halal.
Sebelum percaya dan menyebarkan informasi, pastikan untuk melakukan fact-checking melalui sumber yang kredibel seperti website resmi, media terpercaya, atau langsung ke pihak restoran terkait.
4. Tanya Langsung ke Pihak Restoran
Jika masih ragu, pelanggan bisa langsung bertanya ke pihak restoran mengenai komposisi bahan yang digunakan.
Restoran yang sudah memiliki sertifikasi halal biasanya akan dengan senang hati memberikan informasi mengenai bahan-bahan yang mereka gunakan untuk meyakinkan pelanggan.
5. Pilih Restoran dengan Transparansi Bahan Makanan
Beberapa restoran menyediakan informasi transparan mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam makanan mereka, baik melalui menu, website, atau media sosial.
Memilih restoran yang terbuka terhadap informasi ini dapat membantu konsumen dalam menentukan pilihan makanan yang lebih aman.
Sebagai konsumen, penting untuk selalu melakukan pengecekan informasi sebelum percaya pada isu yang beredar, termasuk dugaan Mie Gacoan mengandung minyak babi.
