Dompet Bitcoin Google: Inovasi atau Ancaman bagi Desentralisasi?

Senin 24 Feb 2025, 21:29 WIB
Ilustrasi dompet Bitcoin Google. (Sumber: Gizmochina)

Ilustrasi dompet Bitcoin Google. (Sumber: Gizmochina)

POSKOTA.CO.ID - Google kini tengah menjajaki integrasi dompet Bitcoin (BTC) dalam ekosistemnya. Hal itu disampaikan dalam acara Bitcoin Tech Carnival yang berlangsung di Hong Kong pada 18 Februari 2025 kemarin.

Tentu saja kabar tersebut menggemparkan komunitas kripto, pasalnya jika terealisasi pengguna dapat dengan mudah mengakses aset digital BTC menggunakan akun Google.

Positifnya inisiatif Google ini dapat mempercepat potensi adopsi massal dan memperkenalkan blockchain serta cryptocurrency kepada pengguna baru.

Namun, di balik keuntungan itu ada rasa khawatir yang besar terkait keamanan, privasi serta nilai inti dan fondasi dari cryptocurrency yaitu desentralisasi.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini 24 Februari 2025: BTC Melemah, Perusahaan dan Negara Terus Beli

Kemudahan Akses Bitcoin Melalui Google

Rencana integrasi dompet Bitcoin dalam platform Google ini diumumkan oleh Kyle Song, Web3 Spesialist dari Google.

Song menyebutkan bahwa perusahaan tengah melakukan riset terkait integrasi dompet kripto dalam ekosistemnya.

Ia menuturkan bahwa rencananya membuat transaksi mata uang kripto dengan metode pembayaran web2 atau sistem yang saat ini dijalankan secara konvensional (uang fiat).

Baca Juga: Google Rencanakan Integrasi Bitcoin dalam Ekosistemnya, Adopsi Mainstream Makin Meluas

Perihal keamanan, Song menyebutkan bahwa pihaknya mengembangkan teknologi enkripsi canggih seperti Zero Knowledge Proofs (ZKP) untuk menghindari kebocoran data.

“Keamanan tetap menjadi prioritas utama, dan Google menerapkan Zero Knowledge Proofs atau teknologi serupa untuk memastikan kepercayaan antara sistem on-chain dan off-chain,” kata Song dikutip dari Digwatch pada Senin, 24 Februari 2025.

Ancaman terhadap Privasi dan Keamanan

Berita Terkait

News Update