POSKOTA.CO.ID – Rosan Roeslani baru saja dilantik sebagai CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, lembaga yang bertugas mengelola aset perusahaan BUMN dengan nilai mencapai Rp14 ribu triliun. Rosan Roeslani adalah sosok yang memiliki pengalaman luas dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan politik.
Sebelum menjabat sebagai CEO Danantara, ia telah menduduki berbagai posisi strategis, antara lain saat ini, ia juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang berperan dalam menarik investasi ke Indonesia.
Rosan pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia ke-21 untuk AS di era pemerintahan Jokowi. Selain itu, ia juga pernah menduduki posisi Wakil Menteri di Kementerian BUMN, memperkuat pengalamannya dalam mengelola perusahaan-perusahaan pelat merah.
Selama enam tahun memimpin Kadin, Rosan berperan besar dalam kebijakan ekonomi dan investasi di Indonesia.
Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Danantara Hari ini, Aset Senilai Rp14 Triliun dari 7 BUMN Akan Dikelola
Dekat dengan Prabowo Subianto
Selain kiprahnya di dunia bisnis, Rosan Roeslani juga dikenal dekat dengan Prabowo Subianto.
Kedekatan ini semakin terlihat saat ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Rosan Roeslani bukan hanya seorang politikus dan birokrat, tetapi juga seorang pengusaha sukses. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang keuangan. Rosan Roeslani Meraih gelar di bidang keuangan dari Oklahoma State University, Amerika Serikat (1988-1992), kemudiab menyelesaikan pendidikan MBA di European University, Belgia (1993-1994).
Dengan latar belakang tersebut, Rosan telah sukses membangun berbagai bisnis sebelum akhirnya terjun ke dunia pemerintahan.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Badan Investasi Danantara, Ini Daftar 7 BUMN yang Asetnya akan Dikelola
Peran Rosan Roeslani di Danantara
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara resmi diluncurkan oleh Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 24 Februari 2025. Lembaga ini memiliki tugas besar dalam mengelola aset dan kekayaan perusahaan BUMN dengan total nilai mencapai Rp14 ribu triliun (sekitar USD 900 miliar).