POSKOTA.CO.ID - Tidak sedikit yang mengeluh terkait sulitnya pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2025. Maka dari itu, bagi Anda yang ingin mengajukan program pinjaman ini, ketahui beberapa penyebabnya terlebih dahulu.
Mengutip kanal YouTube ENR Project Review pada Minggu, 23 Februari 2025, ada beberapa hal yang menyebabkan pengajuan KUR ditolak oleh pihak bank, salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Tentu tidak ada yang menginginkan hal tersebut terjadi, sebab program KUR dinilai sangat membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Apa yang Dimaksud KUR?
Melansir situs web kur.ekon.go.id, KUR yaitu suatu program pembiaayan atau pinjaman dari pemerintah untuk memberikan modal usaha sekaligus investasi kepada pelaku UMKM dengan tujuan dapat mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Cicilan KUR BRI 2025 Cuma Rp1 Jutaan? Cek Simulasi Angsuran Rp50 Juta di Sini
Pinjaman tersebut disalurkan melakui bank dengan suku bunga rendah dan tenor cukup panjah sehingga meringankan beban para debitur dalam membayar angsuran.
Syarat terpenting dalam mengajukan KUR ini adalah telah mempunyai UMKM minimal 6 bulan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa program ini memang ditujukkan untuk pemilik UMKM, bukan yang baru berniat atau baru saja membuka usaha.
Penyebab Pengajuan KUR BRI 2025 Sulit Disetujui
Dalam kanal YouTube ENR Project Review dijelaskan bahwa penyebab KUR BRI 2025 sulit disetujui dapat berasal dari faktor internal yaitu sebagai berikut:
1. Adanya Perubahan Limit Akumulasi Penerimaan KUR
Penyebab pertama yaitu dikarenakan adanya aturan pembatasan atau limit akumulasi dari pemerintah dengan tujuan membatasi subsidi bunga KUR yang disalurkan kepada masyarakat.
Baca Juga: Dana KUR BSI 2025 Rp100 Juta Cair Mudah, UMKM Bisa Ajukan Pinjaman Tanpa Jaminan
Sebelumnya, batasan limit akumulasi KUR adalah sebesar Rp100 Juta untuk usaha non produksi dan Rp200 Juta untuk sektor usaha produksi atau industri seperti UMKM, peternakan, dan pertanian.
“Saat ini aturan tersebut mengalami perubahan batasan limit akumulasi KUR menjadi maksimal Rp209 Juta untuk usaha non produksi seperti perdagangan dan jasa, serta maksimal limit akumulasi KUR Rp400 Juta untuk sektor usaha produksi atau industri,” kata dia.
Aturan ini berlaku untuk semua debitur KUR baik yang lancar atau pun memunggak.
2. Pembatasan Ekspansi
Kemudian, penyebab yang kedua adalah karena adanya pembatasan ekspansi atau penyaluran kredit. Pembatasan ini berdasarkan Non Performing Loan (NPL) atau tunggakan di atas 3 bulan.
Apabila tingkat NPL pada unit kerja berada di angka 5 persen selama 3 bulan berturat-turut, maka unit tersebut tidak boleh menyalurkan KUR pada bulan berikutnya.
“Jika teman-teman ingin mengajukan Kur di suatu unit kerja, baiknya kalian harus berkonsultasi dulu dengan mantan mengelola. Minimal kalian memiliki nomor WhatsApp mantri di wilayah kalian sehingga kalian dapat mengetahui apakah unit kerja kalian ini masih diperbolehkan menyalahkanku atau tidak,” lanjutnya.
3. Kenaikan Plafond KUR 30 Persen
Faktor internal lainnya karena maksimal kenaikan plafond sebesar 30 persen dari pinjaman terakhir. Hal ini berlaku di seluruh BRI unit dan semua jenis pinjaman.
“Mungkin hal ini diberlakukan karena tiga bank BRI secara nasional sedang tinggi, ditambah kondisi ekonomi nasional sedang lemah. Jika pengajuan KUR kalian kenaikannya lebih dari 30 persen, kemungkinan pengajuan kalian akan ditunda atau bahkan ditolak karena semua aturan ini diaudit oleh internal BRI” jelasnya.
Demikian informasi yang dapat Anda simak terkait penyebab sulitnya mengajukan KUR BRI 2025, semoga membantu.