“Jika tak bisa langsung berziarah, berdoa atau bersedekah atas nama almarhum juga dianjurkan,” tambah Ustadz Adi Hidayat.
Ziarah kubur juga diyakini dapat melembutkan hati, meningkatkan keimanan, serta mendorong seseorang untuk memperbanyak amal kebajikan.
“Ini mengingatkan kita bahwa kematian adalah kepastian. Dengan begitu, kita akan lebih mempersiapkan diri menghadap-Nya,” ujarnya.
Baca Juga: Berikut 5 Amalan di Bulan Ramadhan Sesuai dengan Sunah Rasulullah
Tidak Terikat Waktu, Namun Perhatikan Adab
Ulama sepakat bahwa ziarah kubur tidak dibatasi waktu tertentu, termasuk sebelum Ramadhan. Aktivitas ini bisa dilakukan kapan saja, asalkan sesuai tuntunan syariat.
“Yang terpenting adalah niat dan cara pelaksanaannya. Jangan sampai tradisi justru menggeser nilai ibadah itu sendiri,” pesan Ustadz Adi Hidayat.
Di Indonesia, tradisi nyekar sebelum Ramadhan menjadi momentum refleksi dan silaturahmi. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk menghindari kerumunan, menjaga kebersihan makam, serta tidak melakukan aktivitas yang berpotensi syirik.
Semoga Ramadhan kali ini menjadi momen untuk memperkuat keimanan dan memperbaiki diri. Wallahu a’lam bisshawab.
Demikian informasi mengenai hukum dan makna ziarah kubur menjelang ramadhan, semoga bermanfaat.