Amunisi Pemkot Bandung Tuntaskan Masalah Sampah Makin Lengkap

Sabtu 22 Feb 2025, 19:22 WIB
Ilustrasi petugas membersihkan sampah. (Sumber: Dok. Diskominfo Kota Bandung)

Ilustrasi petugas membersihkan sampah. (Sumber: Dok. Diskominfo Kota Bandung)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin memperkuat strategi dalam menangani permasalahan sampah seiring peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.

Bertemakan "Kolaborasi untuk Indonesia Bersih", HPSN tahun ini menjadi momentum untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menegaskan, persoalan sampah menjadi prioritas utama dalam kepemimpinannya. Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkot Bandung menerapkan tiga pendekatan utama, yakni penanganan, pengendalian, dan penormalan.

Menurutnya, sejumlah program yang telah berjalan, seperti maggotisasi, bank sampah, dan Kang Pisman, terus diperkuat. Selain itu, teknologi pengolahan sampah seperti Wisanggeni, Motah, dan Pyrolisis juga akan dioptimalkan.

Baca Juga: Farhan-Erwin Siap Jalankan Amanah Wujudkan Bandung Utama

Saat ini terdapat sekitar 135 titik kumpul sampah liar yang menjadi perhatian utama pemerintah.

"Kami berupaya mengidentifikasi titik-titik ini dan memastikan sampah di sana diangkut ke TPST untuk dimusnahkan. Dari sekitar 1.500 ton sampah yang dihasilkan setiap hari, masih ada sekitar 400 ton yang belum dapat diselesaikan. Kami berkomitmen untuk menuntaskan jumlah ini melalui berbagai upaya," ujar Erwin di The Hallway Space, Pasar Kosambi, Sabtu, 22 Februari 2025.

Lebih lanjut, Erwin mengajak masyarakat turut berperan aktif dalam pengelolaan sampah dengan memilah sampah dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.

"Kebersihan adalah sebagian dari iman. Mari kita lakukan pengelolaan sampah dengan baik dan niatkan sebagai bagian dari ibadah kita," ucapnya.

Baca Juga: Farhan dan Erwin Resmi Dilantik jadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Bandung 2025-2030

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi menyampaikan, kegiatan ini melibatkan 108 peserta, termasuk anak-anak dari komunitas Bocil (Bocah Cilik Cinta Lingkungan).

Berita Terkait
News Update