Keriuhan suara siswa makin menjadi-jadi. Para siswa juga membentangkan sebuah poster berisi tulisan sindiran kepada pihak sekolah.
Mereka melakukan aksi demo lantaran tidak ada kejelasan mengenai wisuda siswa siswi serta fasilitas infrastrutur yang tidak sesuai.
Mereka kemudian menuntut haknya sebab, bayaran setiap bulan senilai Rp250 ribu yang mereka keluarkan tidak sesuai yang diharapkan.
"Salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler yang menggunakan dana patungan pelajar untuk membayar pelatih," tulis narasi dari akun Instagram @bekasi.terkini.