Baca Juga: Persiapan Ramadhan 2025: Niat, Doa Sahur, dan Doa Berbuka Puasa
Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya, dengan alasan puasa Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84).
Pendapat Imam Maliki niat puasa Ramadhan sebelum penuh ini, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika kita lupa atau ketiduran.
Sementara itu, pendapat Mazhab Syafii, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadhan.
Niat puasa Ramadhan biasanya dilakukan setelah tarawih atau saat hendak makan sahur.
Inilah bacaan niat puasa Ramadhan, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”
Sementara niat puasa untuk satu bulan penuh.
Untuk puasa Ramadhan tahun 2025, penetapan pertama puasa dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, akan ditentukan melalui sidang isbat bakal digelar pada 28 Februari mendatang bertempat di Auditorium H M Rasjidi, Jakarta Pusat.
Namun berbeda untuk Muhammadiyah yang sudah menetapkan hasil hisab Ramadhan 2025.
Keterangan lengkap tanggalnya tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.