Di kota-kota besar, undangan formal lebih sering digunakan untuk menghindari kesalahan data karena banyaknya nama yang mirip.
Sementara itu, di beberapa daerah seperti Kalimantan Timur, metode penyebaran BNBA melalui Kesos lebih efektif dan efisien.
Penyaluran Dilakukan Secara Bertahap
Perlu dicatat bahwa penyaluran bansos ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama ini, hanya sebagian kecil dari total penerima manfaat yang akan menerima pencairan.
Beberapa kecamatan yang biasanya memiliki ratusan penerima manfaat, kali ini baru menerima daftar nama puluhan KPM saja.
Namun, ini hanya merupakan batch pertama, sehingga masih ada tahap berikutnya.
Bagi penerima manfaat yang belum masuk dalam daftar pencairan saat ini, tidak perlu khawatir.
Penyaluran bansos PKH dan BPNT akan terus berlangsung hingga akhir Maret 2025, mencakup alokasi bulan Januari, Februari, dan Maret.
Oleh karena itu, diharapkan semua penerima bersabar dan terus memantau informasi terbaru.
Baca Juga: Kabar Baik! Bansos PKH dan BPNT Periode Januari-Maret 2025 Mulai Disalurkan ke Rekening KKS
Integrasi Data Sosial dan Dampaknya
Seiring dengan penyaluran bansos ini, pemerintah juga telah mengintegrasikan data sosial menjadi satu basis data yang disebut Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSE). Data ini menggabungkan beberapa sistem sebelumnya, seperti DTKS, P2KE, dan Regsosek.
Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi penerima manfaat serta menghindari tumpang tindih data.
Dengan adanya pembaruan data ini, beberapa penerima yang tidak memenuhi kriteria akan otomatis terhapus dari daftar penerima bansos.