Syahri juga menambahkan bahwa pihak sekolah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat dan mengirimkan surat klarifikasi terkait rencana perjalanan ini, yang sudah dirancang sejak akhir tahun lalu.
Pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga dikatakan didasarkan pada survei minat siswa yang menginginkan untuk melanjutkan studi ke daerah-daerah tersebut.
Keputusan ini memicu berbagai reaksi di masyarakat, di mana banyak yang mempertanyakan apakah keputusan tersebut seharusnya diambil dengan mempertimbangkan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah provinsi.
Di sisi lain, meskipun ada kontroversi, pihak sekolah bersikeras bahwa kegiatan ini sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, serta mendapat persetujuan dari semua pihak terkait.
Sementara itu, keputusan Dedi Mulyadi untuk mencopot Siti Faizah menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan pemerintahan yang lebih baik di Jawa Barat, serta perhatian terhadap keluhan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan biaya pendidikan yang dirasa memberatkan orang tua.
Kasus ini pun semakin memperjelas tantangan yang dihadapi dunia pendidikan dalam menghadapi tuntutan masyarakat, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran sekolah.