Mengapa Tagar 'ACAB' Kembali Viral dalam Kasus Band Punk Sukatani? Simak Sejarah Panjang 'ACAB' dalam Musik Punk

Kamis 20 Feb 2025, 20:29 WIB
Sejarah ACAB dalam musik punk. (Sumber: PxHere)

Sejarah ACAB dalam musik punk. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Tagar ‘ACAB’ kembali menggema setelah Band Sukatani mengeluarkan klarifikasi berupa permintaan maaf terhadap institusi kepolisian, Kamis 20 Februari 2024.

Tagar ‘ACAB’, yang merupakan singkatan dari ‘All Coppers Are Bastard’, mempunyai sejarah yang panjang dan bahkan rumit.

Yang pasti, prasa tersebut tidak hanya muncul di Indonesia. Di sini kami akan membahas sejarah prasa yang kerap disematkan pada aksi kekerasan atau pelanggaran hukum lainnya yang dilakukan oleh aparat.

Baca Juga: Sukatani Band Tarik Lagu 'Bayar Bayar Bayar': Kebebasan Berkarya Terancam?

Asal-usul ACAB

Melansir artikel dari situs GQ berjudul "A Brief History of ACAB", yang ditulis oleh Colin Groundwater (2020), ACAB adalah singkatan dari "All Coppers Are Bastards" yang berasal dari Inggris pada paruh pertama abad ke-20.

Meskipun asal usulnya tidak sepenuhnya jelas, frasa ini diyakini pertama kali muncul di kalangan pekerja yang melakukan pemogokan pada 1940-an. ACAB dikenal sebagai bentuk protes terhadap otoritas polisi dan berkembang pesat sebagai simbol perlawanan.

Salah satu momen penting dalam sejarah ACAB terjadi pada 1970 ketika koran Daily Mirror, yang kemudian dikutip Jonathan Sposato dalam artikelnya berjudul "Publisher’s Note: ACAB?! Not so fast" yang terbit di majalah Seattle, merilis sebuah tajuk utama yang memuat frasa tersebut.

Ceritanya berawal dari seorang remaja yang tanpa sengaja memperkenalkan ACAB ke publik setelah menjahit tulisan itu di jaketnya. Ironisnya, remaja tersebut salah memahami makna ACAB, mengira itu adalah singkatan dari "All Canadians Are Bums." Meskipun dia didenda karena tindakannya, insiden ini justru membuat ACAB semakin dikenal sebagai simbol pembangkangan terhadap kekuasaan polisi.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Ini Profil Sukatani Band yang Lagunya Dilarang Beredar Namun Dapat Banyak Dukungan

Pengaruh Gerakan Punk dan Adopsi Budaya ACAB

Dalam hasil penelitian Jim Donaghey bertajuk "The 'punk anarchisms' of Class War and CrimethInc." yang diterbitkan di Jurnal Academia, musik punk bisa menjadi alat untuk menyampaikan pesan perlawanan terhadap otoritas, termasuk dalam konteks budaya ACAB.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Mike Dines, Ana Raposo, dkk. pada 2015 dalam tajuk "The Aesthetic of Our Anger: Anarcho-Punk, Politics, Music." yang juga terbit di Jurnal Academia, gerakan anarcho-punk yang muncul di tahun 1980-an bahkan secara terang-terangan mengusung ide-ide anarkisme dalam musik dan aktivismenya.

Berita Terkait
News Update