Disisi lain, pinjol ilegal tidak memiliki izin resmi dan sering kali beroperasi dengan metode yang tidak sesuai dengan aturan hukum.
Akibatnya, peminjam sering mengalami pemerasan, intimidasi, bahkan penyalahgunaan data pribadi jika tidak tidak segera melunasi utang.
3. Plafon Pinjaman Besar dengan Tenor Fleksibel
Berbeda dengan pinjol ilegal yang biasanya hanya menawarkan pinjaman dalam jumlah kecil dengan tenor pendek, KUR BRI memberikan plafon pinjaman yang lebih besar sesuai kebutuhan usaha.
Pada tahun 2025, KUR BRI menawarkan pinjaman mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta tergantung pada jenis usaha dan skema yang dipilih.
Tenor yang diberikan juga fleksibel, mulai dari 1 hingga 5 tahun, sehingga cicilan lebih ringan dan tidak memberatkan peminjam.
4. Tidak Ada Ancaman atau Penagihan Kasar
Salah satu masalah terbesar dari pinjol ilegal adalah cara penagihan mereka yang tidak manusiawi. Sementara itu, KUR BRI memiliki sistem penagihan yang sesuai dengan regulasi perbankan.
Tak sedikit kasus pinjol yang sering terjadi, di mana peminjam mengalami teror, ancaman, bahkan pencemaran nama baik akibat keterlambatan pembayaran.
Jika terjadi keterlambatan pembayaran, nasabah akan mendapatkan pemberitahuan resmi dan solusi yang lebih manusiawi, bukan ancaman atau intimidasi.
5. Bisa Meningkatkan Skor Kredit dan Riwayat Keuangan
Mengajukan dan membayar pinjaman KUR BRI dengan baik dapat membantu meningkatkan skor kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Ini sangat berguna jika di masa depan Anda ingin mengajukan pinjaman lebih besar, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau modal usaha tambahan.
Sebaliknya, pinjaman dari pinjol ilegal tidak tercatat dalam sistem perbankan resmi dan justru bisa merusak reputasi finansial Anda jika mengalami masalah pembayaran.
Jika Anda membutuhkan modal usaha, KUR BRI 2025 adalah pilihan yang jauh lebih aman dan menguntungkan dibandingkan dengan pinjol ilegal.