POSKOTA.CO.ID - Di era digital saat ini, berbagai aplikasi penghasil uang bermunculan dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.
Salah satunya adalah WPONE, yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia.
Namun, di balik klaim manis tersebut, muncul berbagai pertanyaan mengenai keamanan dan legalitas aplikasi ini. Apakah WPONE benar-benar menawarkan peluang emas, atau justru ancaman tersembunyi bagi penggunanya?
Apa Itu WPONE?
WPONE, atau World Play One, mengklaim sebagai dompet digital yang mengintegrasikan teknologi Web 3.0 dan Kecerdasan Buatan (AI).
Aplikasi ini menjanjikan penghasilan harian bagi penggunanya tanpa perlu melakukan trading aktif. Cukup dengan modal awal sekitar Rp500.000, pengguna dikatakan dapat menikmati aliran pendapatan pasif.
Selain itu, WPONE menawarkan bonus bagi anggota yang berhasil merekrut pengguna baru, mirip dengan skema multi-level marketing.
Popularitas dan Ekspansi WPONE
Melansir dari grup facebook Wpone Indonesia Sejak peluncurannya, WPONE gencar melakukan promosi melalui seminar dan pertemuan offline di berbagai daerah, mulai dari Kalimantan hingga Papua.
Misalnya, pada Desember 2024, seminar diadakan di Hotel Alimoer, Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang dihadiri oleh banyak calon investor.
Hingga Januari 2025, jumlah anggota WPONE di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dilaporkan hampir mencapai 5.000 orang. Ekspansi agresif ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap peluang investasi yang ditawarkan oleh WPONE.
Tanda-Tanda Skema Ponzi
Meskipun menawarkan keuntungan menggiurkan, WPONE menunjukkan beberapa ciri khas skema Ponzi, antara lain:
- Janji Imbal Hasil Tinggi dalam Waktu Singkat: WPONE menjanjikan penghasilan harian yang signifikan tanpa usaha berarti, sebuah tanda umum dari skema Ponzi.
- Sistem Perekrutan Anggota Baru: Keuntungan tambahan diberikan kepada anggota yang berhasil merekrut pengguna baru, menciptakan ketergantungan pada aliran dana dari anggota baru untuk membayar keuntungan anggota lama.
- Kesulitan Penarikan Dana: Beberapa pengguna melaporkan kesulitan dalam menarik dana mereka, bahkan setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Beberapa di antaranya diminta merekrut minimal 10 anggota baru sebelum dapat melakukan penarikan.