Danantara adalah badan pengelola investasi yang akan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025.
Tujuan utamanya adalah mengelola dividen BUMN dan dana negara agar dapat berkembang melalui instrumen investasi, seperti saham, obligasi, properti, dan infrastruktur.
Menurut Ferry Irwandi, seorang YouTuber asal Jambi yang kerap membahas politik, konsep Danantara bertujuan agar dividen BUMN tidak langsung digunakan untuk belanja negara, tetapi terlebih dahulu diinvestasikan untuk meningkatkan nilainya.
"Dulu BUMN kalau dapat dividen, sebagian dikasih ke APBN terus duitnya dipakai buat belanja. Nah sekarang Danantara, duitnya nggak dipakai langsung untuk belanja, tapi diinvestasikan dulu," jelas Ferry.
Namun, konsep ini juga mendapat sorotan. Walau terlihat menjanjikan, Ferry menekankan bahwa jika gagal, dampaknya bisa sangat besar bagi ekonomi Indonesia.
Jika investasi yang dikelola oleh Danantara tidak menghasilkan keuntungan, kerugian bisa merembet ke BUMN dan memperburuk kondisi keuangan negara.
Isu terkait Danantara semakin memanas setelah revisi UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN disetujui oleh DPR pada 4 Februari 2025.
Baca Juga: Cara Cek Sisa Angsuran KUR BRI Secara Online, Mudah dan Praktis!
Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah pemangkasan kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengaudit BUMN, yang kini hanya dapat dilakukan jika diminta oleh DPR. Langkah ini memicu kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan dana.
Meski demikian, Prabowo menegaskan bahwa Danantara harus diawasi dengan ketat, termasuk melibatkan mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamaan dalam proses pengawasan ini.