Ini 5 Tuntutan Aksi Indonesia Gelap yang Diprakarsai BEM SI, Disebarkan hingga ke Jurnalis Internasional

Senin 17 Feb 2025, 20:29 WIB
Mahasiswa menggelar aksi Indonesia Gelap selama tiga hari dengan lima tuntutan. (Sumber: X/@amnestyindo)

Mahasiswa menggelar aksi Indonesia Gelap selama tiga hari dengan lima tuntutan. (Sumber: X/@amnestyindo)

Berikut adalah lima tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi tersebut, yang juga turut menggema di media sosial hingga disebar ke jurnalis internasional:

1. Tinjauan Efisiensi Anggaran

Dalam tuntutannya, dalam aksi tersebut para mahasiswa mendesak pemerintah untuk menilai kembali alokasi anggarannya.

Khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sektor penting lainnya yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: KPopers Unjuk Gigi dengan Ikut Aksi Demo Tolak PPN 12 Persen, Lighstick Terlihat di Mana-mana

2. Kompensasi Tepat Waktu dan Adil bagi Pendidik

Mereka juga menuntut pencairan gaji dan tunjangan bagi dosen dan pendidik di seluruh Indonesia segera dan penuh, tanpa penundaan atau pemotongan yang tidak adil.

3. Evaluasi Program Makanan Bergizi Gratis

Tak hanya itu, para mahasiswa menuntut pemerintah untuk memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran program Makanan Bergizi Gratis sehingga benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

4. Tinjauan Proyek Skala Besar

Mereka juga menyerukan penilaian ulang terhadap proyek infrastruktur besar yang tampaknya melayani kepentingan elit, bukan kepentingan masyarakat luas.

Baca Juga: Viral Reza Arap Keciduk Bagikan Nasi Kotak ke Massa Aksi Demo di Depan Gedung KPU, Tuai Sanjungan Netizen

5. Implementasi Kebijakan Pro-Rakyat

Terakhir, mereka menuntut pemerintah untuk mencabut atau merevisi kebijakan yang secara tidak proporsional menguntungkan kaum elit dan sebaliknya berfokus pada kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan publik.

“Kami mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan segera dan tegas demi kepentingan rakyat, bukan hanya segelintir orang. Kami menghargai perhatian jurnalis dan media internasional dalam meliput momen kritis ini,” tutupnya.

Berita Terkait
News Update