JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Viral di media soal seorang penumpang taksi online yang mengaku dirinya dibegal oleh oknum anggota polisi.
Beredar sebuah video yang direkam oleh sang penumpang memperlihatkan seorang pria yang mengaku sebagai anggota polisi dan dinarasikan hendak membegalnya di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.
Melansir dari akun Instagram @jakartapusat.info mengunggah video momen saat taksi online yang ditumpangi wanita tersebut dikejar oleh seorang pria menggunakan sepeda motor.
Tampak pria itu menggunakan motor matic dan mengejar mobil yang ditumpangi oleh si perekam yang mengatakan mereka diminta untuk berhenti.
Baca Juga: Pelaku Vandalisme di Bus Persib Berhasil Diringkus Polisi
Mobil taksi online itu pun tetap melaju meski telah diminta dan dicegat untuk berhenti oleh oknum polisi tersebut.
"Guys ini ada pembegalan. Pura-pura ngaku oknum polisi. Liat liat aku video," kata si wanita yang dikutip Poskota pada Minggu, 16 Februari 2025.
Dalam video terlihat seorang pria yang mengendarai motor maticnya seorang diri dengan mengenakan kaos berwarna hitam dan tanpa helm berupaya terus membuntuti mobil yang ditumpangi wanita tersebut.
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi mengonfirmasi video aksi tersebut benar adanya. Ia mengatakan bahwa terjadi kesalahpahaman diantara kedua belah pihak.
Baca Juga: Polisi Buru 2 Bang Jago Todong Pisau Depan Anak TK di Tangerang
"Sudah kami lakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan sudah dilaksanakan klarifikasi dan hanya terjadi kesalahpahaman," kata Rezha kepada wartawan.
Rezha membenarkan narasi video tersebut bahwa pria dalam video merupakan anggota polisi, tetapi pengejaran bukan untuk pembegalan.
"Bukan pembegalan tapi kesalahpahaman. Betul itu anggota kami," katanya.
Dikatakan, polisi tersebut melakukan pengejaran karena mobil yang ditumpangi wanita itu tidak menggunakan pelat nomor pada bagian belakang.
Baca Juga: Peluru Nyasar Lukai Anak 5 Tahun di Cengkareng, Polisi Uji Balistik Proyektil
"Pada malam itu melihat mobil melewati wilayah Menteng tidak menggunakan pelat nomor kendaraan posisi belakang. Akhirnya dikejar," ucapnya.
Ia pun menjelaskan bahwa kronologi itu mulanya anggotanya sudah menunjukkan identitasnya sebagai anggota kepolisian kepada sopir dan penumpang taksi online tersebut.
"Pihak penumpang taksi daring mengira yang memberhentikan bukan anggota polisi sedangkan anggota memberhentikan kendaraan bukan tiba-tiba tapi sudah menunjukkan identitas," katanya.
Namun, sopir taksi online itu justru tetap tidak ingin berhenti. Sehingga, polisi itu langsung melakukan pengejaran, tetapi tetap tidak ingin berhenti, akhirnya polisi itu tidak memaksa untuk berhenti.
Baca Juga: Korban Tewas Kecelakaan di Bogor Belum Teridentifikasi, Polisi Sebar Lembar Pemberitahuan
Atas kejadian tersebut, akhirnya kedua belah pihak telah melakukan mediasi dan sepakat untuk berdamai secara kekeluargaan.