Solusi: Pastikan tidak ada tunggakan pada pinjaman lain sebelum mengajukan KUR.
4. Kuota dan Limit Akumulasi KUR Habis
Pada tahun 2024, kuota KUR BRI dibatasi dengan rincian:
- KUR Super Mikro: Rp2 triliun
- KUR Mikro: Rp148 triliun
Jika kuota ini habis, maka pengajuan Anda akan dialihkan ke pinjaman lain seperti Kupedes atau Kupra.
Solusi: Ajukan KUR lebih awal sebelum kuota habis atau pertimbangkan opsi pinjaman lain.
5. Sistem SIKP Kementerian Keuangan yang Lambat
Bagi nasabah KUR lama, pelunasan sisa pinjaman lama tidak bisa dilakukan dengan dana dari pinjaman baru. Selain itu, proses pembaruan data di sistem SIKP (Sistem Informasi Kredit Program) oleh Kementerian Keuangan bisa memakan waktu lebih dari 2 minggu.
Solusi: Lunasi pinjaman sebelumnya lebih awal dan bersabar menunggu proses update data.
6. Wilayah Kerja dan Kualitas Kredit
Tingkat kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) yang tinggi di suatu wilayah bisa membuat pengajuan KUR Super Mikro ditolak. Selain itu, BRI hanya memproses pengajuan KUR sesuai dengan wilayah kerja unit dan Mantri BRI setempat.
Solusi: Pastikan Anda mengajukan KUR di cabang BRI sesuai domisili usaha dan pastikan riwayat kredit Anda baik.
7. Faktor Analisa Kredit oleh Mantri BRI
BRI menggunakan prinsip 5C dalam analisa kredit, yaitu:
- Character (karakter pemohon)
- Capacity (kemampuan bayar)
- Capital (modal usaha)
- Condition (kondisi usaha & lingkungan)
- Collateral (jaminan, jika diperlukan)
Jika tingkat kredit macet tinggi, Mantri BRI mungkin meminta jaminan tambahan meskipun KUR Mikro hingga Rp100 juta sebenarnya tidak wajib menggunakan jaminan.
Solusi: Pastikan usaha Anda berjalan dengan baik dan riwayat kredit Anda bersih dari tunggakan.
Jika pengajuan KUR BRI 2025 Anda tidak cair, pastikan Anda memenuhi semua persyaratan, memiliki usaha yang berjalan, tidak memiliki pinjaman bermasalah, dan mengajukan di wilayah yang sesuai.