Obrolan Warteg: Merelokasi Uang Dapur

Sabtu 15 Feb 2025, 07:03 WIB
Obrolan Warteg: Merelokasi Uang Dapur (Sumber: Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Merelokasi Uang Dapur (Sumber: Poskota/ Yudhi Himawan)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak menyebabkan efek berantai atau multiplier effect negatif terhadap perekonomian. Pasalnya, total belanja negara tidak dikurangi alias tetap Rp 3.621,3 triliun.

Seperti dalam konferensi pers di Komisi III DPR, Jakarta, Jumat (14/2/2025), Menkeu mengatakan dalam kebijakan efisiensi anggaran hanya dilakukan refocusing atau menggeser anggaran dari sebelumnya ke kegiatan lain.

Jika direlokasi untuk aktivitas yang menimbulkan multiplier effect positif lebih besar, dampak perekonomian justru akan lebih baik.

“Ibarat belanja uang dapur istri, jumlahnya tetap Rp 10 juta per bulan, tidak dikurangi, dipangkas atau dipotong ya,” jelas mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, bung Heri dan bang Yudi.

“Banyak juga uang dapur istrimu Bro?,” tanya Heri.

“Ini kan misalnya uang dapur jumlahnya segitu, ya tetap segitu. Nggak diutak-atik. Hanya saja alokasi dananya digeser diprioritaskan kepada peningkatan gizi keluarga, bukan untuk beli alat rumah tangga. Toh yang lama masih layak pakai,” kata mas Bro.

“Iya..iya aku paham berarti efisiensi anggaran itu bukan memotong uang belanja, tetapi mengalihkan uang belanja kepada kebutuhan yang lebih diperlukan saat sekarang. apalagi jelang pusa dan lebaran, kebutuhan akan kian meningkat,” kata Heri.

“Betul juga karena uang dapur yang lebih dari cukup, kadang beli  sendok garpu mode baru, padahal yang lama masih lebih bagus dan layak pakai. Itu namanya belanja barang tidak tepat sasaran,” kata Yudi.

“Iya, ketimbang belanja barang yang tidak begitu dibutuhkan, mending untuk meningkatkan kualitas kesehatan atau kebutuhan lain yang menjadikan keluarga lebih sehat, kuat dan sejahtera,”  urai Heri.

“Jadi efisiensi dalam kontek belanja dapur itu merelokasi alias memindahkan penggunaan uang dapur untuk belanja yang lebih perlu,tidak asal saja. Bahkan, dengan penggunaan anggaran yang lebih cerdas dan cermat, keluarga akan semakin bahagia,” jelas mas Bro.

“Dalam sebuah rumah tangga dapat diibaratkan uang belanja secara keseluruhan tidak dipangkas,  penggunaannya yang lebih diatur. Jika sebelumnya banyak makan di luar, jalan-jalan, sekarang dikurangi, dananya misalnya dialihkan untuk membantu tetangga yang kekurangan, itu misalnya bagi keluarga yang berlebih,”  kata Heri.

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Sepekan Di Magelang

Selasa 11 Feb 2025, 07:02 WIB
undefined
News Update