Tidak seperti Bitcoin atau Ethereum yang membutuhkan perangkat khusus, Pi Network bisa ditambang hanya dengan ponsel, menjadikannya lebih inklusif, terutama bagi masyarakat di negara berkembang.
Lebih Ramah Lingkungan
Berbeda dengan metode penambangan tradisional yang membutuhkan daya listrik tinggi, Pi Network tidak menyebabkan konsumsi energi berlebihan.
Komunitas Besar dan Berkembang
Dengan lebih dari 60 juta pengguna yang telah terverifikasi, Pi Network memiliki basis komunitas yang kuat untuk mengembangkan ekosistemnya, termasuk potensi adopsi dalam transaksi digital.
Baca Juga: Michael Saylor Sebut Bitcoin Tetap Menjadi Instrumen Investasi Strategis, Harga Pasar Langsung Naik!
Dukungan Teknologi Blockchain
Dengan blockchain yang diklaim terdesentralisasi, Pi Network memiliki potensi untuk mengubah cara transaksi digital dilakukan di masa depan.
Kelemahan dan Risiko Pi Network
Meski memiliki keunggulan, namun ada beberapa kelemahan yang penting diketahui, yaitu:
Ketidakpastian Nilai Pasar
Hingga saat ini, koin Pi belum memiliki harga resmi karena masih belum dapat diperdagangkan secara bebas di bursa kripto utama seperti Binance atau Coinbase. Hal ini menimbulkan ketidakpastian bagi investor.
Model Referral yang Kontroversial
Pi Network menggunakan sistem berbasis referral, yang oleh sebagian pihak dianggap menyerupai skema piramida. Jika tidak ada penggunaan nyata untuk koin ini, ada kemungkinan proyek ini tidak akan berkelanjutan.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Bitcoin Terus Dikoleksi Meski Harga Pasar Mendekati Titik Tertinggi
Regulasi Belum Jelas
Beberapa ahli mengingatkan bahwa tanpa regulasi yang jelas, model bisnis Pi Network berisiko menghadapi masalah hukum di berbagai negara.
Kurangnya Transparansi
Hingga saat ini, masih belum ada kepastian kapan Pi Coin akan resmi dilisting di bursa kripto besar, yang membuat banyak pengguna bertanya-tanya mengenai masa depan proyek ini.
Apakah Pi Network Aman untuk Investasi?
Pi Network masih menjadi perdebatan di kalangan pengamat crypto. Beberapa pihak menganggapnya sebagai inovasi yang menarik, sementara yang lain menilai risiko terkait transparansi dan regulasi terlalu tinggi.