Bocah 11 Tahun di Ciruas Serang Tewas Saat Selamatkan Adiknya yang Tenggelam

Kamis 13 Feb 2025, 11:30 WIB
Anggota Polsek Ciruas melakukan olah TKP di lokasi bocah tenggelam di Desa Penggalang, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. (Sumber: Dok. Polsek Ciruas)

Anggota Polsek Ciruas melakukan olah TKP di lokasi bocah tenggelam di Desa Penggalang, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. (Sumber: Dok. Polsek Ciruas)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Berniat selamatkan adiknya, Muhammad Rizki, 11 tahun, meninggal dunia setelah tenggelam di kolam pendingin mesin PT Sumber Makmur di Desa Penggalang, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

Kapolsek Ciruas Kompol Muhammad Cuaib membenarkan peristiwa tersebut. Cuaib menjelaskan musibah yang dialami bocah kelas 5 sekolah dasar tersebut terjadi pada Rabu, 12 Februari 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.

"Awalnya, korban bersama adiknya Muhammad Akbar serta satu bocah lainnya bermain di pinggiran kolam untuk pendingin mesin," ucap Cuaib kepada Poskota, Kamis, 13 Februari 2025.

Ketika sedang bermain itu, Akbar yang berusia 6 tahun terpeleset dan tercebur ke dalam kolam. Melihat adiknya terpeleset masuk kolam, korban berusaha menolong dengan menarik tubuh adiknya.

Baca Juga: Warga Cengkareng Jakarta Barat Kena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas

"Korban berhasil menyelamatkan nyawa adiknya, namun karena pinggiran kolam licin, korban terpeleset masuk kolam dan tenggelam," katanya.

Melihat itu, dua bocah ini berteriak minta tolong. Warga yang tidak jauh dari lokasi kejadian berdatangan mencoba menyelamatkan korban. Beberapa warga bahkan menceburkan diri ke kolam yang dalamnya mencapai 4 meter.

Sekitar 15 menit kemudian, tubuh korban berhasil ditemukan namun dalam kondisi tidak sadarkan diri. Warga langsung mengevakuasi ke puskesmas setempat namun begitu tiba di lokasi korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Enggan Minta Maaf, Razman Bakal Laporkan Balik Hakim atas Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

"Awalnya korban akan kami bawa ke RS Bhayangkara untuk pendalaman penyelidikan, namun pihak keluarga korban menolak dan menginginkan jasad anaknya dibawa ke rumah saja untuk segera dimakamkan," ujarnya.

Berita Terkait
News Update