POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, TikTok dihebohkan dengan video berjudul "Ampun Pakde". Video ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, bahkan masuk dalam daftar pencarian terbanyak di platform tersebut.
Tapi, sebenarnya apa yang membuat video ini begitu viral? Siapa pemeran dan pembuatnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Video "Ampun Pakde"?
Video "Ampun Pakde" menampilkan adegan yang diiringi suara seorang pria yang disebut sebagai "Pakde". Suara pria tersebut terdengar marah dan mengancam akan memukul seseorang.
Baca Juga: Syarat dan Cara Ajukan KUR Bank Mandiri bagi TKI, Pinjaman hingga Rp100 Juta!
Sementara itu, ada suara lain yang memohon ampun dengan kalimat, "Ora Pakde, ampun Pakde!" (Tidak Pakde, ampun Pakde!).
Meski terkesan sederhana, video ini berhasil menarik perhatian karena nuansa dramatis dan kontroversialnya. Banyak warganet yang penasaran dengan konteks sebenarnya di balik video ini. Apakah ini sekadar konten hiburan, atau ada cerita serius di baliknya?
Asal-Usul Video dan Lokasi Kejadian
Menurut akun TikTok @dodiarisandy0306, yang pertama kali mengunggah video ini, kejadian tersebut terjadi di Lampung Timur.
Dalam deskripsi videonya, ia menulis: "Kowe cah Lampung ora reti sound viral iki? Ketinggalan info cah?" (Kamu orang Lampung tidak tahu sound viral ini? Ketinggalan info?).
Unggahan ini pun langsung banjir komentar dari warganet. Beberapa netizen bahkan memberikan tanggapan lucu dan sarkastik, seperti:
- "Udang di balik selimut putih," komentar @bocah_kono.
- "Malah digerebek," tambah @Pilots_genckkk.
- "Mosok cak Lampung?" tanya @Rete_Tech041.
Selain itu, akun TikTok @ite478 juga mengunggah versi lain dari video ini. Dalam unggahannya, terlihat prosesi ijab kabul (pernikahan) yang disandingkan dengan sound suara "Pakde". Pemilik akun tersebut memberikan keterangan: "Awan digerebek, bengine langsung rabi" (Siang digerebek, malam langsung nikah).
Kontroversi di Balik Video
Meski viral, video "Ampun Pakde" menuai kontroversi. Banyak warganet yang menduga bahwa video ini mengandung konten yang tidak pantas untuk disebarluaskan.