POSKOTA.CO.ID - Banyak calon debitur yang mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Kupedes di BRI namun selalu ditolak atau tidak kunjung mendapatkan persetujuan.
Salah satu faktor utama yang menentukan diterima atau tidaknya pengajuan pinjaman ini adalah sistem Credit Risk Scoring (CRS) yang digunakan BRI melalui aplikasi Brispot.
Sistem ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko kredit calon debitur sebelum keputusan final dibuat. Lalu, bagaimana cara kerja CRS dan apa saja variabel yang menjadi pertimbangan? Simak penjelasannya berikut ini!
Mengenal Sistem Credit Risk Scoring (CRS) di BRI
CRS adalah sistem penilaian risiko kredit yang diterapkan BRI untuk menyeleksi pengajuan pinjaman KUR, baik dari debitur baru maupun lama.
Sistem ini bekerja menggunakan algoritma berbasis data historis yang mengevaluasi kelayakan peminjam berdasarkan beberapa variabel penting.
Tujuannya adalah mempercepat proses penilaian kredit serta mengurangi risiko gagal bayar.
Menurut pihak BRI, ada 11 variabel utama yang menjadi dasar penilaian dalam sistem CRS. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi skor risiko calon debitur.
Faktor-Faktor Penilaian CRS BRI
1. Rasio RPC terhadap Angsuran
Rasio Repayment Capacity (RPC) dibandingkan dengan penghasilan bersih harus berada di kisaran 65-70%.
Jika rasio ini terlalu tinggi, kemungkinan besar pengajuan pinjaman akan ditolak.