Jadi Polemik, Presiden Prabowo Ungkap Alasan Efisiensi Anggaran hingga Sentil Raja Kecil dan Pejabat

Selasa 11 Feb 2025, 13:36 WIB
Presiden Prabowo Subianto menjelasakan alasan program efisiensi anggaran yang saat ini mulai di jalankan di era pemerintahannya.(Instagram/@prabowo)

Presiden Prabowo Subianto menjelasakan alasan program efisiensi anggaran yang saat ini mulai di jalankan di era pemerintahannya.(Instagram/@prabowo)

POSKOTA.CO.ID – Dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, salah satu program yang saat ini digulirkan adalan efisiensi anggaran.

Meski sempat menuai polemik, Presiden Prabowo mengungkapkan alasannya membuat kebijakan terebut yang sangat penting untuk keberlangsungan negara.

Efisiensi anggaran Prabowo dilakukan karena ingin uang yang dimiliki negara lebih banyak dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan perbaikan sekolah.

Baca Juga: Polri Ungkap Sindikat Penipuan Deepfake Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Sentil Raja Kecil

Hal tersebut diungkapkannya saat membuka Kongres Muslimat NU di Jawa Timur, Senin, 10 Februari 2025 kemarin.

"Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan," katanya.

Presiden juga menyentil pihak yang ingin melawan kebijakan efisiensi anggaran yang diputuskannya. Padahal, tujuannya adalah agar kementerian/lembaga berhemat untuk hal-hal yang tidak perlu.

"Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada, saya mau menghemat uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan, untuk anak-anak rakyat," tandasnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Dijadwalkan Bakal Resmikan PLTA Waduk Jatigede Sumedang

Efisiensi anggaran Prabowo juga dimaksudkan untuk perbaikan sekolah rusak secara bertahap. Sehingga kualitas pendidikan para siswa akan terus meningkat.

"Saya (juga) ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia, kita punya 330 ribu sekolah, ibu-ibu yang guru angkat tangan, ibu-ibu benar enggak? Lihat sekolah-sekolah, perlu diperbaiki atau tidak?" ujarnya.

Berita Terkait
News Update