POSKOTA.CO.ID – Saat ini, peluang investasi dalam kripto bisa diibaratkan seperti berinvestasi di indeks S&P 500 pada masa awal.
Namun, meskipun investasi kripto relatif mudah, hanya sekitar 1 persen orang yang benar-benar memanfaatkannya, sementara 99 persen lainnya mengabaikannya.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas bagi Anda yang sedang mempertimbangkan kripto sebagai investasi.
Baca Juga: Prediksi Pakar tentang Pasar Kripto pada 2025: Tahun yang Baik untuk Investasi
Apa Itu Kripto?
Kripto adalah metode penyimpanan dan berbagi informasi yang aman serta transparan. Teknologi ini berjalan di atas ledger terdesentralisasi, yang berarti tidak ada satu pihak pun yang mengendalikannya.
Beberapa aplikasi utama dari kripto meliputi:
- Store of Value: Bitcoin dianggap sebagai aset penyimpan nilai yang melindungi dari depresiasi mata uang.
- Decentralized Finance (DeFi): Uang yang dapat diprogram untuk transaksi otomatis, seperti Ethereum dan Solana.
- Stablecoins: Mata uang digital yang dipatok ke mata uang fiat, seperti USDT.
Baca Juga: Harga Mata Uang Kripto Solana Diprediksi akan Menjadi Rp8 Jutaan di Akhir Tahun 2025, Ini Alasannya
Mengapa Bitcoin Menjadi Aset yang Berharga?
Bitcoin telah mengalami kenaikan tinggi karena perannya sebagai penyimpan nilai, terutama di tengah pelemahan mata uang global.
Seiring waktu, daya beli dolar AS terus menurun, sehingga banyak investor melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan kebijakan moneter yang terpusat.
Keunggulan Bitcoin dibandingkan mata uang tradisional antara lain:
- Dapat diverifikasi dengan mudah
- Portabel dan bisa ditransfer secara global
- Terdesentralisasi, tidak dikendalikan oleh satu entitas
Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa Bitcoin bisa melampaui kapitalisasi pasar emas, yang berarti sebagian besar kekayaan dunia dapat beralih ke aset digital ini.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Shiba Inu: Berapa Harga SHIB jika Kapitalisasi Pasarnya Setara dengan Koin XRP?
Strategi Investasi Kripto
Memahami Exchange dan Tokenomics
Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk memahami platform pertukaran kripto. Ada dua jenis utama:
- Centralized Exchange (CEX): Platform yang dikelola oleh pihak tertentu, seperti Binance dan Coinbase.
- Decentralized Exchange (DEX): Platform yang memungkinkan transaksi tanpa perantara, seperti Uniswap.
Selain itu, memahami tokenomics sangat penting. Beberapa metrik utama yang perlu diperhatikan meliputi:
- Market Cap: Nilai total aset kripto berdasarkan harga pasar.
- Fully Diluted Value (FDV): Estimasi nilai aset jika semua token telah beredar.
- Dilusi: Pengaruh penambahan token baru terhadap harga aset.
Baca Juga: 3 Mata Uang Kripto Ini Diprediksi Berikan Keuntungan Besar Saat Bitcoin Mencapai Harga Rp1,5 Miliar
Analisis Teknis dengan TradingView
Untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik, banyak trader menggunakan TradingView untuk analisis teknikal.
Beberapa alat penting yang digunakan adalah, pertama, Trend Lines, yakni untuk mengidentifikasi tren harga.
Selanjutnya adalah Fibonacci Retracement, yakni untuk memprediksi potensi level support dan resistance.
Dalam berinvestasi, penting untuk memahami perbedaan antara spot market dan derivatives market.
- Spot Market: Pembelian aset langsung dengan harga pasar.
- Derivatives Market: Perdagangan kontrak yang memungkinkan spekulasi harga tanpa memiliki aset fisik.
Untuk mengoptimalkan investasi, gunakan alat pemantau portofolio agar dapat mengelola aset dengan lebih efektif dan terorganisir.
Baca Juga: Harga Bitcoin dan Kripto Hari Ini 8 Januari 2025: Tren, Prediksi, dan Perkembangannya di 2025
Investasi kripto menawarkan peluang besar bagi mereka yang memahami pasar dan menerapkan strategi yang tepat.
Dengan memahami fundamental Bitcoin, DeFi, dan stablecoin, serta menggunakan alat analisis teknikal yang sesuai, Anda bisa memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko. Pastikan untuk selalu melakukan riset sebelum mengambil keputusan investasi.