"Saya paling dari rumah mengontrol lapak, terus melakukan perbaikan-perbaikan atau merapikan perlengkapan di lapak. Karena ada kerusakan akibat diterjang sampah dari laut," ucapnya.
Maryam mengungkapkan, ini adalah kedua kalinya pantai tersebut dipenuhi sampah. Sebelumnya, pada awal 2025 saat musim badai, tumpukan sampah juga menutupi kawasan wisata ini. Saat itu, dia dan pedagang lain hampir sebulan tidak bisa berjualan.
"Dan sekarang kondisi ini kembali terjadi. Saya dan pelaku usaha lainnya pun kembali tidak bisa membuka usaha kuliner di kawasan ini," katanya.
Maryam menjelaskan, cuaca laut saat ini memang sedang buruk akibat musim barat. Gelombang tinggi sering membawa berbagai macam sampah dari laut hingga akhirnya menumpuk di kawasan wisata.
Akibat kondisi tersebut, wisatawan enggan berkunjung ke Pantai Batako. Sampah yang hampir menutupi seluruh area membuat suasana tidak nyaman bagi pedagang maupun pengunjung. "Kalau hanya gelombang tinggi, kami sudah terbiasa dan tidak terlalu khawatir. Tapi sampah yang menumpuk seperti ini membuat mata pencaharian kami lumpuh," ucapnya.
Maryam berharap pemerintah atau dinas terkait segera menangani tumpukan sampah ini agar para pelaku usaha kuliner bisa kembali beraktivitas. "Kalau kawasan wisata Pantai Batako sudah bersih dari sampah, pengunjung pasti kembali berdatangan. Jadi kami berharap pihak terkait segera turun tangan," ujar dia.
Menanggapi masalah tersebut, Camat Labuan, Pandeglang, Yayat Hidayat, mengatakan, sampah yang menutupi kawasan Pantai Batako terbawa oleh air laut akibat gelombang tinggi yang naik ke permukaan. Namun, Yayat telah berkoordinasi dengan jajaran Muspika Labuan dan lintas sektoral untuk segera menangani masalah ini.
"Rencananya, hari Minggu besok kami akan turun langsung ke lokasi untuk membersihkan sampah di Pantai Batako. Kami akan bergotong royong bersama Muspika dan masyarakat sekitar," ujarnya.
Yayat juga meminta para pelaku usaha kuliner di kawasan tersebut untuk bersabar. Menurut dia, kondisi ini terjadi karena dampak dari fenomena alam yang tidak dapat dihindari.
"Kami menunggu hingga gelombang laut stabil. Jika masih sering naik ke permukaan, sampah akan terus terbawa ke daratan. Tapi kami pastikan, pada hari Minggu nanti, aksi bersih-bersih akan segera dilakukan agar kawasan wisata kuliner ini kembali bersih," ucapnya.