4. Buat Rencana Usaha yang Jelas dan Terukur
Selain dokumen administratif, BRI juga mempertimbangkan prospek usaha yang diajukan. Oleh karena itu, penting untuk menyusun rencana bisnis yang jelas dan terukur. Rencana ini bisa mencakup:
- Jenis usaha yang dijalankan dan target pasar yang ingin dicapai.
- Rincian penggunaan dana KUR, seperti untuk pembelian bahan baku, peralatan, atau ekspansi usaha.
- Proyeksi keuntungan serta strategi pemasaran yang akan diterapkan.
Dengan menyajikan rencana usaha yang meyakinkan, pihak bank akan lebih percaya bahwa pinjaman yang diberikan dapat dimanfaatkan secara produktif dan memiliki peluang besar untuk dikembalikan tepat waktu.
5. Ajukan Pinjaman Sesuai Kemampuan Bayar
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pemohon adalah mengajukan pinjaman dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan kemampuan bayar.
BRI akan menilai apakah pemohon memiliki kapasitas finansial yang cukup untuk mengembalikan pinjaman berdasarkan laporan keuangan usaha.
Sebagai langkah aman, ajukan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan bayar. Jika arus kas usaha masih terbatas, lebih baik mengajukan pinjaman dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Setelah pinjaman pertama berjalan lancar dan lunas, kemungkinan untuk mendapatkan plafon lebih tinggi di pengajuan berikutnya akan lebih besar.
6. Pilih Cabang BRI yang Sesuai dan Ikuti Prosedur dengan Benar
Meskipun pengajuan KUR BRI bisa dilakukan secara online melalui situs resmi, tetap ada keuntungan jika pemohon datang langsung ke cabang BRI terdekat.
Dengan mendatangi kantor cabang, pemohon bisa mendapatkan informasi lebih jelas tentang skema pinjaman serta memperoleh bimbingan dari petugas bank terkait proses pengajuan.
Selain itu, ikuti seluruh prosedur yang telah ditetapkan oleh bank. Jika ada tahap wawancara atau survei ke lokasi usaha, pastikan Anda bisa menjelaskan bisnis yang dijalankan secara meyakinkan.