Terus Berkembang, OpenAI Kini Luncurkan 'Deep Research' sebagai Fitur Baru ChatGPT

Sabtu 08 Feb 2025, 19:16 WIB
Ilustrasi. Alat kecerdasan buatan ChatGPT kini miliki fitur baru yang hasilnya lebih menyeluruh. (Sumber: Gizmodo)

Ilustrasi. Alat kecerdasan buatan ChatGPT kini miliki fitur baru yang hasilnya lebih menyeluruh. (Sumber: Gizmodo)

POSKOTA.CO.ID – Sebagai terobosan terbarunya, OpenAI telah meluncurkan fitur baru untuk ChatGPT yang disebut dengan "deep research."

Fitur baru yang beara dalam platform ChatGPT ini memungkinkan AI ini secara mandiri merencanakan dan melaksanakan tugas penelitian multi-langkah.

Nantinya, Anda dapat mengajukan pertanyaan melalui teks, gambar, dan file tambahan seperti PDF atau spreadsheet untuk memberikan konteks.

Baca Juga: Cara Hubungkan ChatGPT dengan Canva

Kemudian, ChatGPT akan menghasilkan respons yang menyeluruh dalam waktu antara 5 hingga 30 menit, menampilkan ringkasan prosesnya di sidebar, lengkap dengan kutipan dan ringkasan referensi.

Fitur baru dari OpenAI ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan ChatGPT dalam memberikan informasi yang lebih mendalam dan akurat kepada para penggunanya.

Meski tergolong sebagai gebrakan baru, namun OpenAI mengakui masih terdapat beberapa keterbatasan, seperti kemungkinan adanya "halusinasi."

AI dapat menciptakan fakta yang tidak ada, kesulitan dalam membedakan antara informasi otoritatif dan rumor, serta tantangan dalam menilai tingkat kepastian dalam responsnya.

Baca Juga: Cara Mudah Menggunakan ChatGPT di WhatsApp

Meskipun masih memiliki beberapa kekukrangan, OpenAI mengaku bahwa deep research ChatGPT ini mampu beroperasi pada tingkat analis riset profesional.

Fitur ini tersedia untuk pengguna Pro dengan biaya langganan $200 atau setara Rp3.255.000,00 per bulan.

Nantinya, para pengguna akan mendapatkan hingga 100 kueri per bulan, serta akses terbatas untuk paket berbayar lainnya.

Peluncuran fitur baru ini mengikuti rilis sebelumnya dari OpenAI, yaitu Operator, dan mirip dengan prototipe penelitian Project Mariner dari Google yang belum dirilis ke publik.

Baca Juga: Cara Mengkombinasikan Penggunaan Google Drive dan AI ChatGPT

Dalam pengujiannya, fitur ini mampu menghasilkan ringkasan akurat tentang status terkini dari Section 230, meskipun terdapat satu kesalahan penting.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun fitur ini memiliki potensi besar, meski masih diperlukan penyempurnaan lebih lanjut untuk memastikan akurasi dan keandalannya.

Melansir The Verge, peluncuran fitur deep research oleh OpenAI menandai langkah maju dalam pengembangan kecerdasan yang lebih canggih dan otonom.

Tujuannya adalah untuk memberikan nilai lebih bagi pengguna dalam melakukan tugas penelitian yang lebih kompleks.

Berita Terkait

News Update