Ia memulai bisnis sambal dan makanan beku dengan bantuan KUR. Awalnya, ia mendapatkan pinjaman sebesar Rp 5 juta, yang kini meningkat menjadi Rp 70 juta.
Produk sambalnya, termasuk sambal kecombrang dan sambal bawang, telah menembus pasar ekspor ke negara-negara seperti Jerman dan Australia.
Lina memanfaatkan dana KUR untuk memperbesar ruang produksi dan meningkatkan kapasitas. Selain itu, ia aktif mengikuti pameran untuk mempromosikan produknya, sehingga semakin dikenal di pasar.
Baca Juga: KUR BRI 2025: Pinjaman untuk Debitur Senilai Rp30 Juta dengan Cicilan Rp900 Ribu per Bulan
Bisnis Daun Kelor di Bantul
Di Bantul, terdapat usaha yang bergerak di bidang penjualan daun kelor yang juga berhasil berkat dukungan KUR dari BRI.
Meskipun detail spesifik tentang pemilik usaha ini tidak disebutkan, keberhasilan mereka menjadi contoh nyata dari dampak positif KUR dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Dari berbagai kisah di atas, terlihat bahwa KUR telah menjadi alat yang efektif bagi UMKM di Indonesia untuk mendapatkan modal dan mengembangkan usaha mereka.
Dengan dukungan yang tepat, banyak pelaku usaha yang mampu meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, dan bahkan menembus pasar internasional. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya akses terhadap pembiayaan yang terjangkau bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
.jpg)
