Artinya, bagi penerima manfaat baik PKH maupun BPNT, bisa berharap bahwa pencairan akan terjadi dalam jumlah lebih besar karena mencakup akumulasi untuk 3 bulan pertama di tahun 2025.
Integrasi Data DTKS ke DTSE Berpotensi Mengubah Jumlah Penerima Bansos
Salah satu perubahan besar yang terjadi dalam penyaluran bansos tahun 2025 adalah integrasi data penerima dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSE).
Dengan adanya integrasi ini, ada kemungkinan besar akan terjadi perubahan dalam daftar penerima manfaat, antara lain:
- Beberapa KPM yang sebelumnya hanya menerima PKH bisa mendapatkan BPNT juga.
- Sebaliknya, penerima BPNT bisa jadi mendapatkan tambahan PKH.
- Ada kemungkinan pengurangan jumlah penerima bagi yang dianggap sudah tidak memenuhi syarat.
"DTSE ini otomatis akan mengalami perubahan pembaharuan dan juga diintegrasikan dari beberapa sumber sehingga kemungkinan besar pada penyaluran bantuan sosial berikutnya untuk tahap 1 ini akan ada cukup banyak perubahan data," dikutip dari video Pendamping Sosial yang diunggah pada Kamis, 6 Februari 2025.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pembaruan data ini adalah faktor usia produktif dan tingkat kesejahteraan ekonomi.
Bagi penerima manfaat, penting untuk selalu memantau informasi terbaru dari sumber resmi seperti Kementerian Sosial, bank penyalur (Himbara), dan media terpercaya.
Dengan memahami fakta-fakta di atas, kamu bisa lebih siap dalam menghadapi pencairan bansos tahap 1 tahun 2025. Semoga pencairannya berjalan lancar dan bisa segera membantu kebutuhan masyarakat.
Disclaimer, saldo dana yang dimaksud dalam artikel ini merujuk pada pencairan bantuan sosial yang disalurkan lewat KKS atau PT Pos Indonesia. Tidak merujuk pada dompet elektronik DANA.