POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Komite III DPD, Prof. Dr. Dailami Firdaus menanggapi kelalaian yang mengakibatkan ratusan siswa SMAN 1 Mempawah di Kalimantan Barat (Kalbar) gagal mengikuti pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Adapun kelalaian itu berupa penginputan data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh pihak sekolah. Akibatnya, sejumlah siswa yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti jalur seleksi prestasi, gagal melakukan pendaftaran SNBP.
"Ini merupakan sebuah masalah serius yang tidak hanya merugikan siswa dan orang tua, tetapi juga mencoreng sistem pendidikan kita yang seharusnya mempermudah akses ke pendidikan tinggi. Akurasi data dan ketelitian dalam proses administrasi sangat penting, karena kesalahan kecil bisa berdampak besar bagi masa depan generasi muda," kata Dailami dalam keterangan resmi, Kamis, 6 Februari 2025.
Dailami menekankan pentingnya pembenahan sistem administrasi di seluruh sekolah, baik tingkat daerah maupun nasional. Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengawasan sistem PDSS agar kesalahan serupa tidak terjadi di masa yang akan datang.
Baca Juga: 40 Sekolah Swasta di Jakarta Masuk Percontohan Program Pendidikan Gratis
Dalam kesempatan itu, Dailami mengingatkan, meski pihak sekolah sudah berencana membantu siswa agar bisa mengikuti UTBK melalui jalur SNBT, peluang lolos kini semakin terbatas.
"Penting untuk memberikan ruang yang adil bagi siswa yang berprestasi. Mereka harus mendapatkan kesempatan yang setara tanpa ada kendala administrasi yang menghalangi," tegasnya.
Sementara itu, pihak SMAN 1 Mempawah telah meminta maaf atas kelalaian tersebut dan berjanji akan bertanggung jawab penuh. Kepala sekolah juga memastikan akan meningkatkan sistem dan prosedur pendaftaran agar kejadian serupa tidak terulang.
Dailami berharap, seluruh pihak bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapat akses pendidikan yang adil dan transparan, tanpa hambatan administratif.