JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mira (37) pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Kedoya Raya, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kebingungan karena gas yang mengaliri kompornya sudah mau habis saat sedang memasak bubur.
"Gas belum datang, mana mau masak bubur," kata Mira sambil mencuci gelas bekas kopi milik pelanggan, Rabu, 5 Februari 2025.
Biasanya, Mira mengatakan ada pengantar tabung gas yang datang dan selalu tepat waktu. Namun beberapa hari ini, pengantaran LPG 3 kilogram bersubsidi ke warung-warung kecil dari pengecer, lesu.
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Tuding Kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram Pengalihan Isu Pagar Laut!
"Biasanya nganternya gak telat, udah beberapa hari telat sejak gas langka aja," ucapnya.
Wanita asal Jawa Barat ini mengaku kesusahan semenjak LPG 3 kilogram bersubdisi tidak lagi didistribusikan ke pengecer. Ia mengelh kaena jarak dari warkopnya menuju pangkalan gas, cukup jauh.
"Jadinya susah. Ini aja di irit-irit, kalau mau beli bubur kacang ijo baru gas dinyalain buat diangetin, biar irit," ucapnya.
Baca Juga: Lagi Korban Kelangkaan Gas 3 Kilogram Meninggal Dunia di Demak
Mira berharap agar kondisi seperti ini tidak berlangsung cukup lama. Musababnya, ia mengaku sangat terdampak dengan kelangkaan gas melon. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penjualan.
"Kayak kemarin, ada yang pesan mie telor, tapi karena gasnya habis jadi ya gak jadi pesan. Mau masak di mana?" keluhnya.