CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Warga Kota Cimah kini harusi rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan gas LPG 3 kg.
Aturan yang dibuat oleh pemerintah ini seolah mempersulit masyarakatnya sendiri. Belum lagi para calon pembeli harus memfotocopy kartu identitasnya.
Seperti yang dirasakan oleh sejumlah warga di Kecamatan Cimahi Selatan. Sejak pagi mereka menanti datangnya gas bersubsidi.
Bahkan, warga nekat menghentikan truk pengakut gas melon milik salah satu pangkalan di kawasan Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan.
Namun kegaduhan itu dapat dikendalikan oleh Babinsa dan Bhabinkam yang berjaga di lokasi.
Baca Juga: Sulit Dapat LPG 3 Kg, Warga Lebak Kembali Gunakan Kayu Bakar untuk Memasak
Sementara di lokasi berbeda di wilayah Kelurahan Cimahi, sejak pagi warga yang kebanyakan ibu-ibu, sudah menunggu kedatangan gas melon tersebut.
Akhirnya mereka bisa mendapatkan pasokan gas itu Pukul 12.00 Wib.
"Sistem ini sangat ribet ya. Saya bawa KTP (Kartu Tanda Penduduk), eh KTP-nya harus difotokopi dulu, itu kan nambah kerjaan lagi," ujar Elis ,40 tahun.
Menurut warga yang tinggal di sekitaran pangkalan tersebut, sistem seperti ini akan menambah kesulitan bagi masyarakat terutama kaum ibu yang sehari-harinya lebih banyak menghabiskan waktu di dapur.
"Apalagi untuk rumah tangga cuma dapat 1 tabung saja. Ini makin susah juga kalau tiba-tiba habis pas sedang masak," tambahnya.