Pemkot Tangerang Belum Cabut Status Siaga Darurat Banjir

Senin 03 Feb 2025, 18:49 WIB
Ilustrasi warga melintasi jalan yang digenani banjir (Sumber: (Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi warga melintasi jalan yang digenani banjir (Sumber: (Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih memberlakukan status siaga banjir di wilayahnya.

Keputusan tersebut merujuk pada informasi Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut Pejabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, hujan deras kemungkinan masih melanda Kota Tangerang.

"Berdasarkan rilis dari BMKG bisa jadi akan ada hujan dengan intensitas ekstrem yang tentu bisa memengaruhi kondisi wilayah kita, terutama kemungkinan banjir. Status siaga darurat bencana di Kota Tangerang masih belum dicabut, bahkan nanti kalau diperlukan bisa diperluas," kata Nurdin, Senin, 3 Februari 2025.

Untuk itu, pihaknya bersama instansi terkait melakukan beberapa langkah antisipasi demi mencegah banjir di sejumlah titik di Kota Tangerang.

Baca Juga: Gara-gara Banjir di Kabupaten Grobogan, PT KA Batalkan Sejumlah Perjalanan Kereta Api Hingga 5 Februari

"Saat ini memang Tangerang masih dilanda hujan, namun tidak ada banjir lagi, dan yang sebelumnya banjir sudah surut. Kita pun melalukan upaya antisipasi. Seperti, meminta fasilitasi dari BNPB untuk melakukan normalisasi outlet saluran pembuangan di Kali Perancis, guna mengatasi pendangkalan yang menyebabkan banjir," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB, Nelwan Harahap mengaku akan membantu pencegahan bencana alam, seperti modifikasi cuaca untuk mengendalikan curah hujan ekstrem.

"Saya kira seperti tadi dalam diskusi, kita sepakat penanggulangan bencana ini adalah tugas bersama, baik pemerintah pusat, daerah, maupun sektor swasta dan juga masyarakat. Tadi kita sudah menyampaikan kesiapan BNPB nanti untuk memfasilitasi, karena ini pekerjaan besar dan menyangkut proyek vital nasional. Dalam jangka pendek, BNPB siap mendukung normalisasi sungai dan drainase. Sementara dalam kondisi ekstrem, kita juga bisa melakukan modifikasi cuaca agar hujan turun di laut tak mencapai daratan," tuturnya.

Berita Terkait

News Update