Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran data dari informasi yang tersebar. Pantau langsung kurs rupiah bisa langsung saja melalui web resmi BI.
Faktor Penentu Nilai Mata Uang
Namun dalam penentuan nilai tukar mata uang sendiri diambil berdasarkan banyak faktor ekonomi, termasuk ekspor, impor, suku bunga, dan inflasi yang terjadi.
1. Inflasi
Inflasi, yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan, memiliki dampak signifikan terhadap nilai mata uang. Negara dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi cenderung mengalami pelemahan nilai tukar mata uangnya.
Hal ini disebabkan oleh penurunan daya beli mata uang tersebut. Sederhananya, dengan jumlah uang yang sama, masyarakat tidak bisa lagi membeli barang dan jasa sebanyak sebelumnya.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Anjlok Rp8.170 per Dolar AS, Tanda Menguat atau Google Error?
2. Suku Bunga
Suku bunga, atau biaya pinjaman uang, juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai tukar mata uang. Kenaikan suku bunga oleh bank sentral suatu negara dapat menarik minat investor asing. Investor tergiur untuk menanamkan modalnya di negara tersebut karena imbal hasil yang lebih tinggi.
Peningkatan investasi asing ini secara otomatis meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut, yang pada akhirnya mendorong nilai tukarnya menguat.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang solid mencerminkan prospek cerah suatu negara di masa depan. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk berinvestasi. Injeksi modal asing ini akan meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut, sehingga nilai tukarnya pun terkerek naik.
4. Neraca Perdagangan